Media Asuransi, GLOBAL – Saham-saham di bursa Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Pelemahan terjadi karena sebagian besar saham teknologi besar terus melemah, sementara indeks risiko yang diawasi ketat mendorong lebih tinggi.
Mengutip The Business Times, Jumat, 19 Juli 2024, indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,3 persen menjadi 40.665, mundur setelah tiga rekor berturut-turut. Indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,8 persen menjadi 5.544. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi turun 0,7 persen menjadi 17.871,22.
Saham-saham teknologi berada di bawah tekanan dalam beberapa hari terakhir di tengah pembicaraan bahwa pasar berada dalam kondisi overbought setelah pergerakan yang terik sejauh ini pada 2024 karena sikap bullish terhadap kecerdasan buatan.
|Baca juga: Analisis MNC Sekuritas: INDF, ITMG, LSIP, dan UNTR Jadi Rekomendasi Saham Hari Ini
Indeks volatilitas VIX naik sekitar 10 persen, sebuah langkah yang dikaitkan oleh beberapa pengamat pasar dengan tekanan politik yang meningkat terhadap Presiden Joe Biden untuk keluar dari kampanye Pemilu 2024. Kerugian tersebut bersifat luas, dengan sektor energi menjadi satu-satunya dari 11 sektor industri yang mengalami kenaikan dalam S&P 500.
Melemah terhadap dolar AS
Di sisi lain, yen Jepang mencapai level tertinggi dalam enam minggu sebelum melemah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu membuat para pedagang tetap waspada terhadap tanda-tanda pembelian resmi.
Euro tetap stabil, begitu pula imbal hasil obligasi pemerintah zona euro, setelah bank sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga atau tidak berubah dan tidak memberikan sinyal penurunan suku bunga pada September akan segera terjadi.
Euro terakhir berada di level US$1,09325, dengan sebelumnya diperdagangkan sekitar US$1,09278. Terhadap pound, euro naik 0,12 persen hari ini menjadi 84,20 pence, dibandingkan dengan 84,175 pence menjelang keputusan ECB.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News