Media Asuransi, GLOBAL – Saham Wall Street berakhir sedikit berubah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Hal itu terjadi setelah sesi yang bergejolak untuk membuka minggu yang penuh berita yang mencakup laba perusahaan teknologi utama dan keputusan Federal Reserve.
Mengutip The Business Times, Selasa, 30 Juli 2024, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,1 persen menjadi 40.539. Sedangkan indeks S&P 500 yang berbasis luas menguat 0,1 persen menjadi 5.463. Sementara Nasdaq Composite Index yang kaya teknologi juga naik 0,1 persen menjadi 17.370,20.
Investor bersikap menunggu dan melihat menjelang hasil triwulanan dari Microsoft, Apple, dan raksasa teknologi lainnya, serta keputusan The Fed pada Rabu waktu setempat, kata para analis. Bank sentral AS diperkirakan mempertahankan suku bunga tetapi dapat mengisyaratkan penurunan suku bunga pada pertemuan berikutnya.
Dolar AS menguat
Sedangkan dolar Amerika Serikat (US$) menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penguatan terjadi karena para pedagang menunggu keputusan kebijakan Federal Reserve dan Bank of Japan (BOJ) untuk arahan lebih lanjut.
Sementara itu, yen tetap stabil, menyusul reli mingguan terbaik mata uang Jepang tersebut sejak akhir April karena ekspektasi suku bunga yang berubah dan aksi jual pasar saham. Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap yen dan lima mata uang utama lainnya, naik 0,22 persen menjadi 104,59. Euro merosot 0,35 persen menjadi US$1,08175.
|Baca juga: OJK Dukung Percepatan Transformasi Sektor Asuransi
|Baca juga: Jasindo Perkuat Bisnis Melalui Salesforce dan Jejaring Daerah
Di sisi lain, harga minyak dunia turun hampir dua persen pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Tekanan terjadi setelah pejabat Israel mengatakan mereka ingin menghindari menyeret Timur Tengah ke dalam perang habis-habisan saat menanggapi serangan roket mematikan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel selama akhir pekan.
Harga minyak mentah Brent ditutup pada US$79,78 per barel, turun US$1,35, atau 1,7 persen. Harga minyak mentah AS berakhir US$1,35, atau 1,8 persen, lebih rendah pada US$75,81 per barel.
Emas global naik
Adapun harga emas global sebagai aset safe haven naik pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penguatan akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga AS pada September, sementara fokus beralih ke pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan diadakan akhir minggu ini.
Harga emas spot naik 0,3 persen menjadi US$2.391,80 per ons, pada pukul 02.05 GMT. Harga emas berjangka AS menguat 0,4 persen menjadi US$2.390,50. Sedangkan perak spot naik 0,1 persen menjadi US$27,93 per ons, platinum naik 0,8 persen menjadi US$942,75, dan paladium naik 0,7 persen menjadi US$906,48.
“Harga akan bertahan dalam kisaran menjelang pertemuan The Fed dan komentar Ketua Fed Jerome Powell. Jika kita mendapatkan sikap yang jelas dovish dan data pekerjaan yang lebih lemah, harga dapat bergerak menuju US$2.450,” pungkas Analis Pasar Senior Oanda untuk Asia Pasifik Kelvin Wong.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News