Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Amerika Serikat (AS) beragam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu terjadi karena para pedagang bersaing dengan pendapatan perusahaan dan data ekonomi yang jauh lebih kuat dari yang diharapkan.
Mengutip The Business Times, Jumat, 26 Juli 2024, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,2 persen menjadi 39.935. Sementara indeks S&P 500 yang berbasis luas turun 0,5 persen menjadi 5.399,22. Sedangkan indeks Nasdaq Composite yang kaya teknologi juga mengakhiri hari di zona merah, turun 0,9 persen menjadi 17.181,72.
Ekonomi terbesar di dunia mengejutkan para analis dengan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,8 persen pada kuartal kedua tahun ini -dua kali lipat dari level yang terlihat antara Januari dan Maret, dan jauh di atas perkiraan para ekonom.
|Baca juga: OJK Minta Anggaran Program Pendidikan dan Pelatihan SDM Minimal 3,5% dari Beban Gross Salary
“Kami memiliki laporan ekonomi yang kuat, sehingga membantu meningkatkan antusiasme investor. Tetapi kami juga memiliki gambaran yang beragam di bidang mikro. Kami mengalami beberapa kekecewaan dari Ford dan American Airlines, jadi saya pikir hal itu mungkin menciptakan sedikit ketegangan di pasar saat ini,” kata Jack Ablin dari Cresset Capital.
Yen menguat
Di sisi lain, yen menguat selama empat hari berturut-turut pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), mencapai level tertinggi dalam enam minggu. Para pedagang menghentikan taruhan jangka panjang mereka terhadap mata uang tersebut dan anjloknya saham global mendorong investor beralih ke aset yang secara tradisional aman.
|Baca juga: OJK Hormati Putusan MA, Perkuat Pengaturan dan Pengawasan Fintech P2P Lending
“Ini adalah kasus di mana begitu banyak orang mencoba mencari jalan keluar pada saat yang bersamaan,” kata Kepala Strategi Valas Rabobank Jane Foley
Sedangkan dolar AS memangkas kerugian pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), setelah data menunjukkan ekonomi terbesar di dunia tersebut berkembang lebih cepat dari yang diharapkan dan inflasi melambat pada kuartal kedua.
Dolar AS turun dari posisi terendah terhadap yen yang melonjak dan terakhir turun 0,4 persen menjadi 153,16. Sebelumnya, nilai tukar berada pada 152,68 yen. Indeks dolar, yang melacak mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, turun tipis pada 104,32 setelah data tersebut. Sebelumnya, nilai tukar berada pada 104,21.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News