1
1

Wall Street dan Minyak Dunia Jatuh, Dolar AS dan Emas Global Cerah

Ilustrasi. | Foto: IMD

Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Wall Street mengakhiri sesi berombak dengan sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu karena investor menilai laporan pendapatan yang beragam sambil memantau Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang berubah dengan cepat.

Mengutip The Business Times, Rabu, 24 Juli 2024, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,1 persen menjadi 40.358,09. Sedangkan indeks S&P 500 yang berbasis luas melemah 0,2 persen menjadi 5.555. Kemudian indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi merosot 0,1 persen menjadi 17.997,35.

Lockheed Martin, Spotify, dan Sherwin-Williams termasuk di antara perusahaan-perusahaan yang menguat. Sementara General Motors dan UPS keduanya melemah di hari sibuknya laporan hasil perusahaan kuartal kedua. Briefing mengatakan tentang reaksi pasar yang lesu secara keseluruhan bahwa tidak banyak keyakinan setelah reli yang solid pada Senin waktu setempat.

Dolar AS naik tipis

Sedangkan dolar Amerika Serikat (US$) naik tipis pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Para pedagang menunggu data inflasi akhir minggu ini. Dolar terakhir turun 0,55 persen terhadap yen Jepang di 156,13, setelah jatuh ke level terendah lima minggu di 155,375 pada Kamis lalu.

|Baca juga: ANTM, BBRI, BRPT, dan TOWR Wajib Masuk Radar Koleksi saat IHSG Rawan Koreksi

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, naik sedikit menjadi 104,36, setelah jatuh ke level terendah empat bulan di 103,64 pada minggu lalu. Euro turun 0,22 persen pada US$1,0868. Sterling melemah 0,15 persen pada US$1,2911.

Sementara itu, yen menguat karena investor bereaksi terhadap komentar politisi senior Jepang yang menambah tekanan pada Bank of Japan (BoJ) untuk mempertahankan kenaikan suku bunga guna meningkatkan mata uang.

Minyak turun

Di sisi lain, harga minyak turun sekitar dua persen ke level terendah dalam enam minggu pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Tekanan terjadi karena meningkatnya ekspektasi gencatan senjata di Gaza dan meningkatnya kekhawatiran mengenai permintaan di Tiongkok.

Brent berjangka turun US$1,39 atau 1,7 persen menjadi US$81,01 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup US$1,44 atau 1,8 persen, lebih rendah pada US$76,96. Itu merupakan penutupan terendah untuk Brent dan WTI sejak 7 Juni dan mendorong kedua benchmark tersebut ke wilayah oversold secara teknis.

|Baca juga: Manulife IM Melihat Peluang Menarik di Tengah Siklus Penurunan Suku Bunga Global

Sedangkan harga emas global menguat tipis pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) karena dolar AS masih melemah. Sementara investor menunggu data ekonomi AS minggu ini untuk mendapatkan kejelasan mengenai jadwal penurunan suku bunga Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi $2,401.22 per ons pada 0204 GMT. Emas berjangka AS bertambah 0,4 persen menjadi US$2.403,60. Sedangkan perak di pasar spot turun 0,2 persen menjadi US$29,14, platinum menguat 0,4 persen menjadi US$951,13 dan paladium naik 0,1 persen menjadi US$908,43.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Upbit: Peluncuran ETF Bakal Beri Dampak Signifikan pada Pasar Cryptocurrency
Next Post OJK Tingkatkan Literasi dan Akses Keuangan Syariah bagi UMKM dan Santri di Aceh

Member Login

or