1
1

Wall Street Meroket, Dolar AS Datar

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat tajam pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Penguatan terjadi karena para pedagang mengabaikan laporan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dan kembali terjun ke saham-saham teknologi.

Mengutip The Business Times, Rabu, 13 Maret 2024, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,6 persen menjadi 39.005,49. Sedangkan S&P 500 berbasis luas ditutup 1,1 persen lebih tinggi dan menjadi 5.175,27. Kemudian Nasdaq yang kaya akan teknologi melonjak lebih dari 1,5 persen menjadi ditutup di 16.265,64.

Lonjakan Nasdaq didorong oleh perusahaan-perusahaan termasuk Nvidia dan Meta, yang masing-masing naik sebesar 7,1 persen dan 3,3 persen. Sementara itu, perusahaan komputasi awan Oracle, mengalami lonjakan harga saham sebesar 11,8 persen setelah mengumumkan bahwa pendapatannya baru-baru ini melampaui ekspektasi.

|Baca juga: 4 Saham Layak Koleksi Usai Libur Nyepi dan Awal Ramadan

Data inflasi konsumen Februari yang diterbitkan Selasa pagi menunjukkan percepatan yang kecil, namun penting, dari bulan sebelumnya. “Pasar saat ini bernapas lega karena ancaman inflasi telah menurun,” kata Adam Sarhan dari 50 Park Investments.

Perdagangan berombak

Sementara itu, dolar AS sedikit berubah dalam perdagangan yang berombak pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu terjadi setelah bergerak lebih tinggi di awal sesi global, di tengah data yang menunjukkan inflasi bulan lalu yang lebih tinggi dari perkiraan di negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Greenback awalnya melonjak setelah data tersebut, namun kemudian turun. Indeks dolar terakhir datar di 102,83. Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 0,4 persen di Februari, sejalan dengan perkiraan kenaikan 0,4 persen. Secara tahunan, CPI naik 3,2 persen, daripada perkiraan kenaikan sebesar 3,1 persen.

Di pasar yang lebih luas, euro datar di $1,0928, setelah mencapai level tertinggi dalam dua bulan pada minggu lalu. Analis memperkirakan European Central Bank (ECB) pada Rabu akan menyampaikan hasil diskusi mengenai tinjauan kerangka operasional Eurosystem.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dibayangi Profit Taking, IPOT Rekomendasikan 3 Saham Ini untuk Jemput Rezeki
Next Post Harga Minyak Dunia Surut, Emas Global Stabil

Member Login

or