Media Asuransi, GLOBAL – Saham-saham Wall Street sebagian besar melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu menyusul data manufaktur AS yang menunjukkan peningkatan aktivitas dan tekanan harga.
Mengutip The Business Times, Selasa, 2 April 2024, indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi masih mengumpulkan sedikit keuntungan, naik 0,1 persen menjadi 16,396.83. Namun Dow Jones Industrial Average turun 0,6 persen menjadi 39.566,85, sedangkan S&P 500 berbasis luas merosot 0,2 persen menjadi 5.243,77.
Survei Institute for Supply Management pada Maret adalah survei pertama yang menunjukkan pertumbuhan manufaktur sejak September 2022. Namun pasar terpaku pada kenaikan indeks harga ISM sebesar 3,3 persen dibandingkan dengan Februari.
Dolar AS menguat
Sementara itu, dolar AS menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Hal itu terjadi setelah data menunjukkan sektor manufaktur AS tumbuh pada Maret untuk pertama kalinya sejak September 2022. Sedangkan yen melemah di bawah 152 per dolar membuat para pedagang tetap waspada terhadap ancaman intervensi.
|Baca juga: Berikut 4 Rekomendasi Saham Hari Ini saat IHSG Diselimuti Awan Gelap
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya, naik 0,469 persen menjadi 104,97. Adapun yen menyentuh level terendah dalam 34 tahun terhadap dolar di 151,975 pada Rabu dan terakhir di 151,745 per dolar pada Senin.
Minyak mentah naik tipis
Sedangkan harga minyak mentah naik tipis sekitar satu persen pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), dengan kontrak berjangka AS ditutup pada level tertinggi dalam lima bulan, di tengah ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi di AS dan Tiongkok akan meningkatkan permintaan.
Brent berjangka untuk pengiriman Juni ditutup pada US$87,42 per barel pada Senin, hari pertama Juni sebagai bulan depan. Nilai tersebut naik sekitar 42 sen, atau 0,5 persen, dari harga penyelesaian kontrak Juni pada 28 April. Tanggal 29 April adalah hari libur Jumat Agung.
Pada tanggal 28 April, kontrak Brent bulan Mei ditutup pada level tertinggi dalam lima bulan di US$87,48 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 54 sen, atau 0,7 persen, menjadi menetap di US$83,71, penutupan tertinggi sejak 27 Oktober.
Harga emas dunia sentuh rekor tertinggi
Di sisi lain, harga emas dunia menyentuh rekor tertinggi pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), setelah data menunjukkan bahwa inflasi Amerika Serikat melambat pada Februari. Hal itu meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada Juni.
Harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi US$2,255.39 per ons pada 01.03 GMT. Emas batangan mencapai rekor tertinggi sebesar US$2.256,09 per ons di awal sesi. Emas berjangka AS naik 1,7 persen menjadi US$2.275,70 per ons.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News