PT Avrist Assurance memberikan pelatihan kewirausahaan pada perempuan tunadaksa, ibu dari penyandang tunadaksa, serta remaja putri yatim piatu. Head of Corporate Marketing Communications Avrist Ernes Febrianto mengatakan bahwa hal itu sebagai upaya Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memberdayakan perempuan. “Kami memiliki visi, Avrist Warrior Woman turut menjembatani munculnya pemimpin perempuan yang dapat berkontribusi bagi kesejahteraan keluarga serta pembangunan perekonomian Indonesia,” ujarnya di Yayasan Maha Karya, Ciputat, Tangerang Selatan, 22 November 2019.
Melalui pelatihan kewirausahaan ini, peserta dibekali dengan berbagai ilmu untuk menunjang kemampuan berbisnis, mulai dari strategi pemasaran, pemanfaatan teknologi, hingga kemampuan fotografi produk yang dapat mendukung keberlanjutan usaha peserta. Selain memberikan ilmu mengenai kewirausahaan, setiap peserta juga dibekali dengan berbagai penyuluhan yang bermanfaat untuk meningkatkan kapabilitas peserta, seperti penyuluhan kesehatan, sanitasi, parenting, dan materi seputar anti kekerasan terhadap perempuan.
Dalam menjalankan program ini Avrist bermitra dengan International Women’s Federation of Commerce and Industry (IWFCI) Indonesia, dan Yayasan Visi Maha Karya (YVMK). Avrist Warior Woman memberikan pelatihan kewirausahaan selama tiga bulan bagi para peserta yang terdiri dari perempuan tunadaksa, ibu dari penyandang tunadaksa, serta remaja putri yatim piatu, untuk mendorong perempuan Indonesia agar dapat mandiri dan meningkatkan taraf kesejahteraan.
Sekretaris Jenderal IWFCI Indonesia Marisa Andani menjelaskan bahwa selama program Avrist Warrior Woman berjalan, para peserta mengikuti lokakarya dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah pemberian edukasi terkait berbagai aspek untuk memulai usaha serta menjadi wirausaha, kemudian tahapan kedua adalah pembekalan teori. Selama pengajaran, lima peserta didampingi satu mentor.
Marisa melanjutkan, aspek dalam Avrist Warrior Woman yang memicu para peserta mulai mendapatkan usaha apa yang akan mereka bangun adalah di kala masuk ke dalam teori mengenai business model canvas. “Ini ditujukan agar para peserta dapat melihat berbagai aspek untuk memulai bisnis, dari mulai perencanaan target pasarnya, menghitung modal, menghitung untung-rugi, dan masih banyak lain. Langkah ini dipandang penting untuk membantu para peserta mampu mencari investor untuk mengembangkan bisnisnya,” ungkapnya. Wiek
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News