1
1

Anda Tertarik untuk Terjun ke Bisnis Lapangan Padel? Ini Hitung-hitungannya

Padel, olahraga yang sedang banyak digemari masyarakat. | Foto: Allianz Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Padel merupakan salah satu olahraga dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Berbeda dengan tenis yang memerlukan ruang dan waktu bermain yang relatif besar, padel lebih mudah dimainkan, terutama bagi pemula, dan menawarkan permainan yang lebih seru dan kasual. Popularitasnya semakin meningkat di kalangan komunitas urban, ekspatriat, dan generasi Z yang menyukai olahraga sosial dan kompetitif.

Saat ini, Federasi Padel Internasional tengah berupaya mengenalkan padel sebagai olahraga eksibisi di ajang bergengsi seperti Asian Games 2026 dan Olimpiade Los Angeles 2028. Jika tren ini terus berkembang, ada kemungkinan besar padel menjadi olahraga resmi Olimpiade di masa depan.

Terlepas dari upaya itu, melihat pesatnya perkembangan olahraga padel saat ini, ada baiknya Anda melirik potensi bisnis lapangan padel sebagai investasi. Tentunya perlu dilakukan dengan perhitungan yang matang.

|Baca juga: Berapa Anggaran Bermain Padel? Simak Estimasinya Berikut Ini!

Dikutip dari laman Avrist Asset Management, berikut ini potensi bisnis lapangan padel berdasar studi di Kota Depok, Jawa Barat.

Asumsinya adalah harga sewa lapangan padel Rp350.000 per jam, dengan jam operasional selama 18 jam per hari dan tingkat okupansi 75 persen.

Perhitungan pendapatan harian dan tahunan adalah sebagai berikut:

Pendapatan harian per lapangan:

350.000 x (18 x 75%) = Rp4.725.000

Pendapatan tahunan per lapangan (diasumsikan 360 hari operasi):

4.725.000 x 360 = Rp1.701.000.000

 

Biaya Operasional Tahunan:

Gaji pegawai (4 orang x Rp3.500.000): Rp14.000.000
Biaya marketing: Rp5.000.000
Maintenance alat: Rp3.000.000
Listrik, air, internet: Rp1.500.000
Biaya lain-lain: Rp10.000.000

Total biaya operasional bulanan: Rp33.500.000

Total biaya operasional tahunan: Rp33.500.000 x 12 = Rp402.000.000

|Baca juga: Tips Memilih Sepatu yang Tepat untuk Bermain Padel

Biaya Investasi Awal

Harga tanah (Rp 8 juta/m² x 350 m²): Rp2.800.000.000
Konstruksi lapangan: Rp600.000.000
Peralatan (raket, bola, dll): Rp40.000.000
Biaya perizinan dan lain-lain: Rp15.000.000
Total biaya investasi: Rp3.455.000.000

Proyeksi Laba dan Break-Even Point (BEP)

Laba sebelum pajak per tahun:

Pendapatan tahunan – biaya operasional = Rp1.701.000.000 – Rp402.000.000 = Rp1.299.000.000

 

Perhitungan BEP:

BEP = Biaya investasi / laba sebelum pajak = 3.455.000.000/1.299.000.000 ˜ 2,66 tahun

 

Artinya, dalam waktu kurang dari tiga tahun, investor dapat mengembalikan modalnya dan mulai meraih keuntungan.

Mengapa Padel Menjadi Investasi yang Menggiurkan?

Efisiensi Ukuran Lapangan dan Potensi Pendapatan

Ukuran lapangan padel adalah sekitar 10 m x 20 m, jauh lebih kecil dibandingkan lapangan tenis yang berukuran 18,3 m x 36,6 m. Dengan ukuran lahan yang sama, sebuah klub bisa membangun 2-3 lapangan padel, dibandingkan hanya 1 lapangan tenis. Hal ini memungkinkan frekuensi booking yang lebih tinggi dan potensi pendapatan yang lebih besar.

 

Biaya Pembangunan yang Lebih Kompetitif

Meskipun biaya pembangunan lapangan padel sedikit lebih tinggi, yakni Rp 400 juta hingga Rp 1 miliar tergantung lokasi dan spesifikasi, efisiensi ruang dan potensi pendapatan membuat investasi ini menarik.

Sebagai perbandingan:

Modal pembangunan lapangan tenis: Rp300 juta – Rp 450 juta
Modal pembangunan lapangan padel: Rp400 juta – Rp 1 miliar

|Baca juga: Bank Saqu Gelar Turnamen Padel, Tenis, dan Pickleball

Jumlah Pemain dan Pendapatan Tambahan

Padel dimainkan oleh empat orang per pertandingan secara tetap, sedangkan tenis 2-4 orang secara fleksibel.

Dengan jumlah pemain yang lebih banyak, klub padel mendapatkan:

– Pendapatan lebih besar dari sewa lapangan
– Pendapatan dari penyewaan perlengkapan (raket, bola)
– Pendapatan dari layanan makanan dan minuman

 

Model Bisnis Pendukung dan Peluang Tambahan

Model Pengelolaan Lapangan Padel

Selain pendapatan dari sewa, terdapat model bisnis tambahan berupa ‘court brokers’ yang memesan slot utama secara massal dan menyewakannya kembali dengan harga premium, komunitas sosial yang mengorganisasi sesi permainan berbayar, penyedia kelas pelatihan, dan leasing korporat untuk acara rutin. Model ini dapat meningkatkan arus kas dan memperkuat ekosistem bisnis lapangan padel.

Pariwisata Padel: Tren Global yang Berkembang

Padel juga berkembang menjadi gaya hidup wisata olahraga. Banyak hotel dan resort di berbagai negara seperti Bali, Spanyol, dan Maladewa membangun lapangan padel untuk menarik tamu dengan aktivitas sosial dan rekreasi. Dengan kebutuhan ruang yang kecil dan tingkat keterlibatan tinggi, lapangan padel menjadi magnet bagi pengunjung dan peluang pemasaran digital.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BNI Life Rayakan Hari Pelanggan Nasional 2025

Member Login

or