1
1

Pembiayaan yang Disalurkan Multifinance Tumbuh 2,83%

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (KE PVML) OJK Agusman. | Foto: OJK

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) atau multifinance tumbuh 2,83 persen year on year (yoy) pada Mei 2025 menjadi Rp504,58 triliun. Pertumbuhan ini terutama didukung pembiayaan modal kerja yang tumbuh sebesar 10,34 persen yoy.

Kepala Eksekutif Pengawas Sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, mengatakan bahwa pertumbuhan piutang pembiayaan pada Mei 2025 ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada April 2025 yang tercatat sebesar 3,67 persen yoy.

|Baca juga: Bappenas Siapkan Skema Pembiayaan Perumahan Inklusif untuk Masyarakat Menengah Bawah

Agusman menambahkan bahwa profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,57 persen, naik dibandingkan pada April 2025 yang sebesar 2,43 persen. Sedangkan NPF net pada Mei 2025 sebesar 0,88 persen, meningtak dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,82 persen.

Gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 2,20 kali, turun dibandingkan pada April 2025 yang mencpai 2,23 kali, dan berada di bawah batas maksimum sebesar 10 kali,” jelas Agusman.

|Baca juga: OJK Optimalkan Monitoring terhadap Pertumbuhan Piutang Pembiayaan Multifinance di 2025

Sementara itu, pembiayaan modal ventura di Mei 2025 tumbuh sebesar 0,88 persen yoy, melemah dibandingkan pada April 2025 yang tercatat tumbuh 1,04 persen yoy. Nilai pembiayaan tercatat Rp16,35 triliun pada Mei 2025, turun dibandingkan pada April 2025 yang sebesar Rp16,49 triliun.

Pada industri Pinjaman Daring (Pindar), outstanding pembiayaan di Mei 2025 tumbuh 27,93 persen yoy dengan nominal sebesar Rp82,59 triliun. Tingkat risiko kredit secara agregat (TWP90) berada di posisi 3,19 persen.

Berdasarkan SLIK, pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh perusahaan pembiayaan pada Mei 2025 meningkat sebesar 54,26 persen yoy menjadi Rp8,58 triliun. NPF gross BNPL tercatat sebesar 3,74 persen pada Mei 2025.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post POJK Akses Pembiayaan UMKM Ditargetkan Terbit Agustus, OJK Pede Kredit Kembali Melesat!
Next Post Nilai Top Up Muamalat DIN Tumbuh Double Digit

Member Login

or