Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings menilai perlambatan penjualan kendaraan roda empat (4W) baru di Indonesia akan mendorong perusahaan pembiayaan dan leasing (fincos) lokal untuk beralih lebih jauh ke lini bisnis lain untuk mempertahankan pertumbuhan.
“Peralihan tersebut dapat mendukung prospek pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan jika berhasil, namun juga dapat meningkatkan risiko kualitas aset jika standar kredit dikompromikan,” tulis Fitch dalam riset yang dikutip, Sabtu, 11 Mei 2024.
Penjualan kendaraan 4W baru turun sekitar 24% yoy menjadi sekitar 215.000 unit pada 3 bulan 2024, menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO). Hal ini sampai batas tertentu mencerminkan faktor-faktor yang hanya terjadi satu kali saja seperti penundaan belanja menjelang pemilu nasional.
|Baca juga: Inilah Isi Roadmap Pengembangan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028
Namun, Fitch yakin penjualan di sisa tahun 2024 kemungkinan tidak akan meningkat secara dramatis, mengingat kebijakan kenaikan suku bunga pada bulan April dan meningkatnya kemungkinan bahwa suku bunga pembiayaan mobil akan tetap tinggi tahun ini seiring dengan pengetatan likuiditas pasar secara bertahap.
Sekitar 80% pembelian mobil di Indonesia menggunakan pembiayaan, dan penjualan sensitif terhadap biaya pembiayaan. Fitch kini memperkirakan penjualan akan turun menjadi sekitar 900.000 kendaraan pada tahun 2024, dibandingkan dengan ekspektasi kami sebelumnya bahwa angka tersebut akan tetap mendekati 1 juta unit kendaraan yang terjual pada tahun 2023.
Langkah-langkah baru-baru ini untuk memperluas dan memperpanjang keringanan pajak kendaraan listrik berdampak positif terhadap permintaan, namun dampaknya terbatas. Segmen baterai EV yang menerapkan insentif menyumbang kurang dari 4% dari total penjualan mobil pada tahun 2023.
“Kami masih memperkirakan piutang sektor fincos akan meningkat sebesar satu digit pada tahun 2024, meskipun prospek ini dapat terancam jika penjualan mobil turun lebih dari perkiraan kami.”
Menurut Fitch, pertumbuhan piutang sekitar 12% yoy pada 1Q24 dan harus didukung tahun ini dengan peningkatan penetrasi pembiayaan mobil baru, serta upaya fincos untuk melakukan diversifikasi ke segmen seperti pembiayaan mobil bekas. Pembiayaan mobil baru meningkat sebesar 15% pada tahun 2023, meskipun terjadi penurunan penjualan mobil baru sebesar 4%.
|Baca juga: Multichannel Financing, Terobosan Model Bisnis Pembiayaan untuk UMKM
Pembiayaan yang diperoleh dari mobil bekas sudah mencakup sekitar 16% dari portofolio pinjaman industri pada akhir tahun 2023, dibandingkan dengan sekitar 30% untuk penjualan 4W baru. Para pemodal besar mobil baru yang diperingkat Fitch biasanya memiliki sekitar 25%-30% portofolio mereka pada jenis pembiayaan lain – sebagian besar pembiayaan mobil bekas – dan Fitch memperkirakan proporsi ini akan meningkat pada tahun 2024.
Pembiayaan mobil bekas cenderung menghasilkan margin yang lebih besar dibandingkan pembiayaan kendaraan baru, yang biasanya mengompensasi biaya penurunan nilai kredit yang lebih tinggi. Pembiayaan mobil baru biasanya memanfaatkan database pelanggan mereka yang ada untuk meminta dan mendistribusikan pembiayaan mobil bekas.
Peningkatan pengambilan risiko tanpa adanya buffer yang memadai dapat melemahkan profil kredit mandiri fincos, meskipun sebagian besar peringkat finco Indonesia yang diperingkat Fitch tidak akan terpengaruh karena didorong oleh ekspektasi Fitch akan dukungan luar biasa dari pemegang saham yang lebih kuat.
Peringkat-peringkat tersebut sebagian besar berada pada Outlook Stabil, kecuali PT BCA Finance (AA+(idn)/Positif) dan PT Hino Finance Indonesia (AAA(idn)/Rating Watch Negatif) dimana Outlook Fitch mencerminkan potensi perubahan pada profil kredit perusahaan induknya.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News