1
1

3 Cara Beradaptasi dari Standard Chartered saat Ada Perubahan Arah Angin Investasi

Ilustrasi. | Foto Allianz

Media Asuransi, JAKARTA – Wealth Solutions Chief Investment Office (CIO) dari Standard Chartered telah merilis laporan Global Market Outlook untuk semester kedua di 2024, yang berisikan strategi serta tema utama investasi untuk menavigasi pasar global.

Dalam hal ini, penurunan suku bunga oleh sejumlah bank sentral di dunia menandakan sebuah titik balik yang penting bagi para investor. Pasalnya kini para pembuat kebijakan mengalihkan fokus mereka untuk mendukung pertumbuhan.

Beradaptasi dengan perubahan

Mengutip keterangan resmi Standard Chartered, Minggu, 14 Juli 2024, Standard Chartered CIO melihat tren ini sebagai momentum yang tepat untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dengan cara berikut:

  1. Mengambil peluang investasi lebih besar pada ekuitas dibandingkan dengan obligasi dan uang tunai.
  2. Mengambil peluang investasi pada ekuitas Amerika Serikat secara global dan ekuitas India di Asia.
  3. Mengambil peluang investasi pada obligasi negara berkembang berbasis dolar AS sebagai upaya diversifikasi.

Mengingat kondisi ini, alokasi dana secara berimbang pada ekuitas dan obligasi berpeluang memberikan potensi imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan dengan alokasi yang sepenuhnya bertujuan menghasilkan pendapatan reguler saja.

|Baca juga: OJK: Ada 3 Tantangan Besar Perusahaan Asuransi dalam Penerapan PSAK 117

Untuk alokasi yang bersifat oportunistik, Standard Chartered CIO terus melihat pertumbuhan pada sektor-sektor pertumbuhan di AS yang berfokus pada sektor teknologi dan komunikasi.

Di Eropa, strategi barbel (di mana investor fokus pada obligasi jangka pendek dan jangka panjang, ketimbang jangka menengah) dinilai cukup konsisten dengan perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi di negara tersebut dengan peluang investasi yang lebih besar di sektor teknologi dan kesehatan.

Di China, tim CIO lebih memilih sektor-sektor yang menerima manfaat kebijakan pemerintah, dan menitikberatkan investasi ke sektor teknologi, layanan komunikasi, dan konsumer diskresioner.

|Baca juga: 8 Asuransi dan Reasuransi dalam Pengawasan Khusus OJK

Global Chief Investment Officer Standard Chartered Steve Brice menekankan berinvestasi untuk jangka panjang, beradaptasi dengan perubahan tren, dan terus memerhatikan unsur-unsur oportunistik untuk ditambahkan ke portofolio yang terdiversifikasi.

“Hal tersebut merupakan pendekatan fundamental kami dalam berinvestasi, dan sekaligus landasan laporan terbaru kami. Kami berharap dengan terus beradaptasi dengan perubahan kebijakan dalam beberapa bulan mendatang, investor mengubah posisi portofolionya untuk mencapai imbal hasil optimal yang memenuhi tujuan keuangan jangka panjang mereka,” ujarnya.

Selain itu, di tengah lanskap keuangan yang dewasa ini sulit untuk diprediksi, mempertahankan strategi pengelolaan kekayaan yang kuat dan seimbang sangat penting untuk melindungi kesejahteraan keuangan.

|Baca juga: Bank DBS Indonesia Luncurkan Kampanye ‘Trust Your Spark’

“Di Standard Chartered, klien kami selalu dapat mengandalkan tim investment specialist kami yang berpengalaman untuk membantu mereka menavigasi kompleksitas perencanaan keuangan dengan penuh percaya diri,” pungkas Head of Affluent Segment, Distribution & Wealth Solution, Standard Chartered Indonesia Tandy Cahyadi.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Menjembatani Tantangan Pengangguran Gen Z di Indonesia dengan Peluang Global
Next Post IIS dan SP-IPB Sepakat Perkuat Sinergi antara Praktisi Syariah dan Akademisi

Member Login

or