1

7 Cara Memilih Deposito Online Terbaik untuk Anak Muda

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Buat banyak anak muda, punya tabungan saja kadang belum cukup. Harga kebutuhan naik, inflasi jalan terus, sementara gaji terasa cepat habis. Nah, salah satu cara supaya uang tidak sekadar mengendap di rekening adalah lewat deposito online.

Produk ini mirip tabungan, tapi uang kamu ‘dikunci’ untuk jangka waktu tertentu dengan bunga lebih tinggi. Masalahnya, tidak semua deposito online cocok buat semua orang. Apalagi anak muda punya kebutuhan yang beda-beda. Ada yang nabung buat liburan, ada yang target DP rumah, atau sekadar jaga dana darurat.

|Baca juga: OJK Diramal Restui Relaksasi Pemenuhan Ekuitas Minimum Industri Asuransi di 2026

|Baca juga: IHSG Bakal Melemah Berkepanjangan Usai Sri Mulyani Lengser? Begini Jawaban Tegas Analis!

Mengutip Bank Neo Commerce, Sabtu, 20 September 2025, berikut tips memilih deposito online terbaik:

1. Perhatikan suku bunga deposito

Secara umum, setiap bank akan mempromosikan bunga depositonya masing-masing. Nilai bunganya bervariasi misalnya empat persen atau delapan persen per tahun. Pilih yang menurutmu masuk akal, menguntungan, dan sesuai kebutuhan.

2. Minimum setoran masuk akal

Anak muda biasanya punya cashflow terbatas. Untungnya, bank digital sekarang banyak yang kasih opsi deposito mulai dari Rp100 ribu atau Rp1 juta. Bandingkan dengan bank konvensional yang sering minta minimal Rp8 juta–Rp10 juta. Kamu bisa mulai dengan nominal kecil kecil asalkan konsisten. Anggap saja seperti tabungan terkunci agar tidak terpakai buat nongkrong atau belanja impulsif.

3. Pilih tenor sesuai tujuan

Tenor adalah jangka waktu deposito. Biasanya ada pilihan satu bulan, tiga bulan, enam bulan, atau 12 bulan. Kalau buat liburan akhir tahun, pilih tenor 6–12 bulan. Kalau buat cadangan darurat jangka pendek, pilih tenor 1–3 bulan. Beberapa bank juga kasih fitur rollover otomatis, jadi ketika tenor selesai, uang plus bunga langsung diperpanjang ke periode baru.

|Baca juga: Pengalaman Purbaya Diharap Jadi Modal Besar Cegah Kasus seperti Dugaan Pelanggaran Taspen Terulang

|Baca juga: Purbaya Diminta Angkat Daya Beli Masyarakat, Pengamat: Baru Kemudian Asuransi akan Diminati Kembali!

4. Keamanan nomor satu

Ini hal penting yang sering disepelekan. Pastikan dua hal yakni bank atau aplikasi terdaftar di OJK dan dana deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sampai batas tertentu. Kalau dua ini ada di platform pilihanmu maka uangmu relatif aman.

5. Hitung biaya dan penalti

Cek dulu apakah ada biaya administrasi, biaya buka/tutup deposito, atau penalti kalau menarik sebelum jatuh tempo. Jika ada kemungkinan kamu butuh uang lebih cepat, cari deposito dengan penalti ringan atau pencairan fleksibel. Kalau yakin bisa menahan diri, pilih deposito biasa dengan bunga lebih besar.

6. Perhatikan pengalaman aplikasi

Karena ini deposito online, aplikasi harus nyaman dipakai. Fitur penting yang bisa kamu cari, di antaranya simulasi suku bunga deposito (jadi bisa tahu berapa hasilnya); notifikasi jatuh tempo; fitur tarik otomatis ke rekening tabungan; dan desain aplikasi yang simple dan tidak ribet

|Baca juga: Pengamat Minta Purbaya Kaji Ulang Strategi Penyelesaian Masalah Asuransi Jiwasraya

|Baca juga: Menkeu Purbaya Diminta agar Kasus seperti Isa Rachmatarwata Tidak Lagi Terjadi

7. Jangan lupa pajak dan inflasi

Bunga deposito memang lebih besar dari tabungan biasa, tapi jangan lupa ada pajak 20 persen di setiap bunga jika saldo di atas Rp7,5 juta. Selain itu, jika inflasi sedang tinggi, bunga deposito bisa jadi hanya ‘menahan nilai uang’, bukan menambah kekayaan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Ganti Nama Co-Payment Jadi Risk Sharing, Batasnya Dipangkas Jadi 5%!
Next Post Mengenal Asuransi Kesehatan Demi Masa Depan yang Lebih Tenang

Member Login

or