1
1

8 Program BRI Melayani dan Memberdayakan UMKM

Direktur Utama BRI, Sunarso (kiri). | Foto: Bank BRI

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI menjadi bank yang mendominasi pembiayaan ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, sebagai agent of development BRI juga berkomitmen dalam mendukung Asta Cita Pemerintah, terutama dalam meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan bahwa ada delapan program pemberdayaan UMKM, serta inisiatif untuk memberikan akses layanan keuangan seluas-luasnya kepada masyarakat. Program-program tersebut adalah:

|Baca juga: BRI Bukukan Laba Rp60,64 Triliun di Tahun 2024

Pertama, Holding Ultra Mikro. Menurutnya, Holding Ultra Mikro (UMi) merupakan sinergi BRI sebagai induk bersama Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk memberikan akses layanan keuangan yang lengkap, terintegrasi, dan memenuhi kebutuhan pelaku usaha, khususnya di segmen Ultra Mikro (UMi).

Setelah terbentuk pada 2021, Holding UMi telah memperluas layanannya melalui 1.032 outlet Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum) yang tersebar di seluruh Indonesia. “Kini Holding Ultra Mikro telah melayani lebih dari 180 juta nasabah simpanan dan 36,9 juta nasabah pinjaman dengan penyaluran kredit sebesar Rp628,67 triliun,” jelas Sunarso dalam keterangan resmi, Rabu, 12 Februari 2025.

Kedua, Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sunarso menjelaskan bahwa KUR merupakan program pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM. Sumber dana KUR 100 persen berasal dari sumber dana bank, sedangkan sebagian porsi bunga yang harus dibayar oleh nasabah mendapat subsidi dari pemerintah.

|Baca juga: Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Divestasi Sebagian Saham BRI MI kepada Amundi

Sepanjang tahun 2024, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp184,98 triliun, menjadikannya yang tertinggi diantara perbankan nasional lainnya. Penyaluran KUR BRI mampu menjangkau lebih dari empat juta pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia dan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Ketiga,  AgenBRILink. Menurut Sunarso, AgenBRILink merupakan perluasan layanan BRI di mana BRI menjalin kerja sama dengan nasabah BRI sebagai agen atau mitra yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real-time online dengan konsep sharing fee.

Hingga akhir Desember 2024, jumlah AgenBRILink mencapai 1,06 juta, meningkat 324 ribu agen dibanding tahun lalu dengan volume transaksi sebesar Rp1.583 triliun. Agen-agen tersebar di lebih dari 67 ribu desa atau menjangkau lebih dari 80 persen dari total desa di Indonesia.

Keempat, Desa BRILian. Sunarso mengatakan bahwa Desa BRILian merupakan program pengembangan ekonomi desa sesuai potensi spesifik, seperti desa wisata, desa kerajinan, desa pertanian dan sebagainya. Hingga akhir Desember 2024 BRI telah membina 4.327 Desa BRILian di seluruh Indonesia.

|Baca juga: Kredit BRI Tumbuh 8,21%

Kelima, PARI (Pasar Rakyat Indonesia), merupakan platform terintegrasi yang memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM ekosistem berdasarkan komoditas, hingga saat ini tercatat telah digunakan oleh 85 ribu user PARI.

Keenam, Klasterku Hidupku. Program pemberdayaan berdasarkan kesamaan usaha dalam klaster/kelompok usaha. Saat ini BRI telah membina 38.574 klaster usaha di seluruh Indonesia.

Ketujuh, LinkUMKM. Ini merupakan platform online yang bertujuan melakukan tracking dan monitoring UMKM Indonesia naik kelas melalui rangkaian program pemberdayaan terpadu. Saat ini sudah terdapat 8,9 juta user yang menggunakan LinkUMKM.

Kedelapan, Rumah BUMN. Menurut Sunarso, ini merupakan wadah kolaborasi BUMN dalam membentuk digital economy ecosystem melalui pembinaan UMKM. Kini BRI telah memiliki 54 rumah BUMN dengan 433 ribu pelaku UMKM binaan.

Lebih lajut dia jelaskan bahwa di tengah berbagai tantangan di pasar, BRI akan fokus untuk menjaga stabilitas dan resiliensi kinerja, serta akan berkomitmen untuk mendukung ekonomi kerakyatan, utamanya melalui pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan. “Serta berbagai inisiatif pemberdayaan untuk menumbuhkembangkan UMKM menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Sunarso.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Arun Arjandas Nanwani Jadi Komisaris MAIPARK
Next Post IHSG Menghijau, Waktunya Borong 4 Saham Potensi Cuan Berikut Ini!

Member Login

or