1
1

Amar Bank Dukung  Sektor Kreatif di Perfilman

Ilustrasi. | Foto: Amar Bank

Media Asuransi, JAKARTA– PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) atau Amar Bank, menaruh perhatian ke industri kreatif terutama industri perfilman Indonesia. Amar Bankn menjadi mitra utama dari perhelatan JAFF Market 2025 powered by Amar Bank yang diselenggarakan pada 29 November hingga 1 Desember mendatang.

Keikutsertaan Amar Bank dalam perhelatan ini sebagai bentuk peran aktif perusahaan dalam mendekatkan teknologi finansial dengan ekosistem kreatif. Komitmen ini bukan hanya tentang memperluas layanan, melainkan tentang memahami secara mendalam bagaimana sektor ini bekerja, apa yang dibutuhkan pelakunya, dan bagaimana perbankan digital bisa menjadi bagian dari penguatan struktur ekosistem yang tepat.

|Baca juga:Satu Direksi Bank Amar Mengundurkan Diri

Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, menilai bahwa industri kreatif, terutama perfilman merupakan sektor strategis dengan potensi pertumbuhan yang besar. Namun menurutnya, sektor ini belum mendapat perhatian yang proporsional dari pelaku industri keuangan, padahal ini bisa membuka peluang yang besar untuk berinovasi. Dengan pendekatan yang tepat, industri ini memiliki ruang yang luas untuk didukung dan tumbuh secara berkelanjutan.

“Keterlibatan Amar Bank di sektor ini bukan semata soal ekspansi layanan, tapi bagian dari komitmen kami untuk mendekatkan teknologi finansial dengan ekosistem kreatif secara utuh. Kami percaya, pertumbuhan industri seperti film akan jauh lebih berkelanjutan jika didukung oleh sistem yang memahami ritme kerjanya,” ujar Vishal dalam keterangan resmi, Jumat, 4 Juli 2025.

|Baca juga:Amar Bank (AMAR) Cetak Pertumbuhan Laba Tertinggi Sejak Awal Operasional

Senior Vice President MSME Amar Bank, Josua Sloane, menambahkan bahwa pihaknya terus mengeksplorasi peran teknologi dan data dalam memperkuat struktur dukungan terhadap industri kreatif. “Kami melihat potensi besar dalam penerapan sistem penilaian berbasis performa IP, manajemen cash flow proyek, hingga pemanfaatan analitik untuk membantu proses kreatif berjalan lebih efisien dan terukur,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha, menyatakan harapannya agar semakin banyak pelaku industri film yang memperoleh akses pembiayaan yang tepat dan berkelanjutan. “Hanya sedikit pihak di Indonesia yang melihat investasi di industri film sebagai langkah strategis yang menguntungkan,” katanya.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jawa Tengah Genjot Penggunaan QRIS

Member Login

or