Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sepanjang 2023 mencatat total aset konsolidasi menembus Rp2.174,2 triliun. Angka itu naik sebanyak 9,12 persen secara tahun ke tahun (YoY) dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.992,5 triliun.
Kenaikan ini tidak terlepas dari realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri di 2023 yang mencapai Rp1.398,1 triliun atau tumbuh 16,3 persen secara tahunan, melampaui pertumbuhan kredit industri yang sebesar 10,38 persen YoY.
Pertumbuhan kredit yang impresif ini terjadi di seluruh segmen, salah satunya didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp490 triliun pada akhir 2023, tumbuh 18,3 persen yoy. Selain itu, kredit komersial menorehkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dari segmen lain yaitu 21,2 persen YoY menjadi Rp 238 triliun di akhir 2023.
|Baca juga: Cuan, Bank Mandiri (BMRI) Bagi Dividen Rp33,03 Triliun!
Adapun segmen SME tumbuh baik mencapai 14 persen yoy menjadi Rp77 triliun, sedangkan segmen mikro tumbuh mencapai 10,4 persen yoy dan menyentuh Rp168 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan fungsi intermediasi tersebut juga diimbangi dengan pertumbuhan DPK secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 5,78 persen YoY menjadi Rp1.577 triliun di 2023.
“Pertumbuhan DPK ini didorong oleh peningkatan dana murah sebesar 7,05 persen secara tahunan, yang ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar 7,92 persen YoY menjadi Rp585 triliun dan tabungan yang meningkat 6,19 persen YoY menjadi Rp587 triliun,” ujar Darmawan, dikutip dari keterangan resminya, Jumat, 8 Maret 2024.
Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik. Per akhir 2023, rasio Non Performing Loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil turun 86 basis poin (bps) secara YoY ke level 1,02 persen. Meski NPL relatif menurun, namun perseroan tetap menjaga rasio pencadangan (NPL coverage ratio) di level konservatif yakni sebesar 384 persen.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News