Media Asuransi, JAKARTA – Bank BTPN kembali menggelar festival Daya Fest 2023 yang berlangsung pada 12-13 Desember 2023. Mengusung tema Sebuah pemberdayaan untuk kehidupan berkelanjutan yang lebih berarti, rangkaian acara Daya Fest 2023 jadi salah satu wujud komitmen Bank BTPN dalam penerapan pembangunan keberlanjutan.
Hal itu tak lepas dari peran serta pemangku kepentingan eksternal yang berbisnis atau berinteraksi dengan Bank BTPN. Juga, melakukan edukasi untuk memperluas pemahaman topik keberlanjutan bagi masyarakat.
“Bank BTPN memiliki Program Daya yang merupakan manifestasi visi Bank BTPN untuk memberikan perubahan berarti bagi berjuta rakyat Indonesia,” kata Direktur Kepatuhan dan Legal Bank BTPN Dini Herdini dalam keterangan resmi, Rabu, 13 Desember 2023.
Program Daya merupakan salah satu Unique Value Proposition (UVP) atau nilai unik yang dimiliki oleh Bank BTPN. Bank BTPN mendefinisikan pemberdayaan sebagai upaya untuk membangun kemampuan masyarakat, membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki dan berupaya untuk mengembangkan potensi itu menjadi suatu tindakan nyata, dimana tindakan nyata tersebut akan berkontribusi pada pembangunan nasional.
|Baca juga: Bank BTPN Komitmen Jaga Kualitas Kredit Tetap Baik
Sejak 2011, Bank BTPN berkomitmen membangun bisnis yang berkelanjutan. Daya sekarang memiliki 4 pilar yaitu; Pengembangan Kapasitas Diri, Literasi Keuangan, Peningkatan Kapasitas Usaha, dan Kehidupan Berkelanjutan. Digitalisasi yang gencar dilakukan oleh Bank BTPN difokuskan untuk meningkatkan efisiensi dan integrasi berkelanjutan dalam aspek ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam keputusan bisnis.
Dalam Daya Fest 2023 Bank BTPN menghadirkan Festival Pemberdayaan dimana para peserta juga dapat mengikuti sesi workshop dalam seminar pemilahan sampah. Hal ini dilatarbelakangi dari fakta bahwa masih belum optimalnya pengelolaan sampah kertas di Indonesia.
“Merujuk pada data Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) tahun 2020, setiap tahunnya Indonesia telah menghasilkan sampah sebanyak 34,5 ton dan 12% dari jumlah sampah tersebut adalah kertas. Dari jumlah tersebut, sebanyak 43% limbah kertas masih belum terkelola. Padahal kebutuhan industri akan sampah kertas dan plastik mencapai 7,6 ton per tahun,” ujar Dini.
Melalui workshop ini, Bank BTPN juga turut mensosialisasikan dua inisiatif penanggulangan sampah. Di antaranya ‘Reuse’ dengan cara memanfaatkan kertas atau koran menjadi pembungkus kado ataupun kardus bekas untuk menyimpan barang ataupun pembungkus produk ketika melakukan pengiriman.
Bank BTPN juga kembali menghadirkan bazaar tahunan ‘Selendang Mayang’ sebagai wujud apresiasi kepada nasabah sekaligus pelaku UMKM binaan Bank BTPN. Selendang Mayang kali ini dihadirkan secara offline pada tanggal 12-13 Desember 2023 bertempat di lantai area publik Menara BTPN. Dengan tetap mengusung konsep berkelanjutan, pengunjung Selendang Mayang pun diajak turut terlibat dalam gerakan mengumpulkan sampah botol kemasan plastik, kaleng, sampah kertas dan kardus yang bisa didaur ulang.
Editor: Wahyu Widiastuti
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News