Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencatat kan pertumbuhan positif dengan meningkatnya pendapatan bunga, pendapatan bunga bersih, dan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM).
Tercatat, pendapatan bunga tumbuh sebesar 23% year-on-year (yoy) menjadi Rp14,049 miliar, sementara pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp8,996 miliar, naik 4%, di tengah kenaikan suku bunga. NIM tercatat sebesar 6,44% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 6,36%. “Banyak tantangan yang dihadapi industri perbankan Indonesia di sepanjang 2023 dengan meningkatnya suku bunga, diantaranya dan ketidakpastian global lainnya. Namun, Bank BTPN tetap mampu mencatatkan hasil kinerja positif sepanjang 2023 ini. Hal ini dapat diraih melalui penerapan strategi dan keputusan bisnis dengan prinsip kehati-hatian, demi menunjang pertumbuhan perusahaan maupun setiap unit bisnis yang dinaungi oleh perseroan,” ungkap Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar dalam keterangan resmi, Jumat, 8 Desember 2023.
Di sisi lain, Bank BTPN memutuskan untuk menambah pencadangan kredit pada 2023 sebagai bagian dari antisipasi Bank terkait proses restrukturisasi nasabah korporasi dan sebagai bagian dari upaya mitigasi dari berakhirnya kebijakan stimulus Covid-19 dari pemerintah.
|Baca juga: Bank BTPN Siap Penuhi Aturan Free Float 7,5 Persen di Akhir 2023
Dengan adanya penambahan pencadangan ini, biaya kredit meningkat sebesar Rp608 miliar, yang mempengaruhi laba bersih setelah pajak. Dari sisi pertumbuhan kredit, segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan syariah tercatat masing masing meningkat 21% yoy dan 5% yoy. Total kredit yang disalurkan per akhir September 2023 meningkat sebesar 3.2% YTD di posisi Rp150,8 triliun. Total aset mencapai Rp195,84 triliun. Pre-Provision Operating Profit (PPOP) berada di level Rp4,975 miliar meningkat dibandingkan periode tahun lalu yaitu Rp4,912 miliar.
“Pertumbuhan kredit sejatinya sudah ditargetkan oleh masing-masing bank sesuai arahan dari regulator, baik Bank Indonesia maupun OJK. Bank BTPN berharap agar di 2024 Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap bertumbuh sebagai salah satu faktor menunjang pertumbuhan kredit di perbankan, mengimbangi persentase yang telah ditetapkan regulator,” tambah Henoch.
Lebih lanjut, Bank BTPN senantiasa berkomitmen menjaga kualitas kredit agar tetap baik. Hal itu terlihat dari rasio gross non-performing loan (NPL) Bank yang berada di level 1,47%, lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,4% pada akhir September 2023.
Perusahaan ini juga berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan untuk berada di tingkat yang sehat, dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) mencapai 210,80% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) di 120,31% pada 30 September 2023. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di level yang kuat yakni 29,8%.
Editor: Wahyu Widiastuti
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News