Media Asuransi, JAKARTA — PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp199 miliar hingga akhir kuartal III/2025. Pencapaian itu meningkat 132 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp86 miliar.
Pertumbuhan laba ditopang oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan penyaluran kredit yang solid. Hingga akhir September 2025, DPK Bank Jago mencapai Rp23,9 triliun, tumbuh 41 persen dari Rp17 triliun pada tahun sebelumnya.
Mengutip keterbukaan informasi, Jumat, 31 Oktober 2025, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 18,6 juta, naik dari 14,1 juta pada periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 14,5 juta merupakan nasabah funding pengguna aplikasi Jago dan Jago Syariah.
Penyaluran kredit tercatat sebesar Rp23,5 triliun, naik 36 persen dibandingkan dengan September 2024 sebesar Rp17,3 triliun. Peningkatan kredit dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross 0,4 persen, lebih rendah dari rata-rata perbankan nasional.
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menyampaikan kinerja tersebut menunjukkan efektivitas strategi kolaborasi dan inovasi digital yang dijalankan. “Hasil positif ini merupakan bukti nyata bahwa inovasi dan kolaborasi yang kami lakukan dengan berbagai ekosistem keuangan digital mampu memberikan nilai tambah bagi nasabah,” kata Arief.
Total aset Bank Jago mencapai Rp34,5 triliun per akhir September 2025, meningkat 28 persen dari Rp26,8 triliun pada September 2024. Sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat 98 persen, dan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 32,9 persen, mencerminkan likuiditas dan permodalan yang kuat untuk menopang pertumbuhan bisnis ke depan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
