1
1

Bank Mandiri (BMRI) Pacu Ekosistem Bisnis Lewat Kopra Supplier Financing

Gedung Bank Mandiri. | Foto: Bank Mandiri

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri menghadirkan inovasi keuangan digital yakni layanan Kopra Supplier Financing. Inovasi ini nantinya akan mempermudah pengelolaan arus kas principal dan supplier dalam ekosistem bisnis.

Lewat solusi ini, Bank Mandiri memberikan kemudahan kepada para pelaku usaha dalam proses transaksi yang lebih efisien dan fleksibel. Upaya itu dengan rancangan memperoleh pembayaran lebih cepat setelah invoice disetujui oleh principal melalui platform Kopra.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan solusi ini menjadi bukti nyata komitmen perseroan dalam memperkuat kolaborasi bisnis dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Lewat inovasi ini, Bank Mandiri menghadirkan solusi digital yang memudahkan supplier memperoleh percepatan pembayaran tagihan.

|Baca juga: Hasil Investasi Asuransi Jiwa Diramal Terdampak IHSG yang Membara, Tergerus Signifikan?

|Baca juga: Diversifikasi dan Rebalancing Portofolio Berkala Wajib Jadi Pegangan Asuransi Jiwa Hadapi Tarif AS

Hal itu sekaligus meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan bagi principal. “Dengan begitu, sinergi bisnis dapat semakin kuat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan,” ujarnya, dikutip dari keterangan resminya, Jumat, 11 April 2025.

Layanan ini dilengkapi fitur online onboarding yang memungkinkan principal mendaftarkan supplier secara mandiri dan daring, setiap proses transaksi juga dapat dipantau secara real time dan penuh transparansi.

Hal ini memberikan keuntungan yakni mempercepat proses pembiayaan untuk supplier dan menyederhanakan pengelolaan ekosistem oleh principal. Selain itu, Kopra menjadi layanan yang fleksibel dengan memudahkan supplier dalam pemilihan tanggal pencairan pembayaran invoicer secara daring sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan arus kas secara leluasa.

|Baca juga: Bank Mega (MEGA) Bagi Dividen Tunai 2024 sebesar Rp1,05 Triliun

|Baca juga: Survei: Warga Singapura Bidik Miliki Kebebasan Finansial di Usia 40 Tahun

“Selain itu, proses rekonsiliasi invoice berlangsung secara otomatis, sehingga pencatatan transaksi menjadi lebih akurat dan efisien,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 6 Rekomendasi Saham Pilihan Hari ini saat IHSG Diprediksi Kembali Jatuh
Next Post Rupiah Melemah, BNI (BBNI) Tingkatkan Kehati-hatian Salurkan Kredit Valas

Member Login

or