1

Bank Mega Syariah Bidik Pembiayaan Rumah Tumbuh 20% di 2025

Ilustrasi. | Foto: Bank Mega Syariah

Media Asuransi, JAKARTA – Industri properti Tanah Air tengah menghadapi tantangan. Hal ini tercermin dari data Bank Indonesia (BI) yang mencatat penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan II/2025 terkontraksi sebesar 3,80 persen (yoy), setelah pada triwulan I/2025 hanya mampu tumbuh tipis 0,73 persen (yoy).

Perlambatan juga terlihat dari sisi penyaluran kredit, di mana pertumbuhan kredit properti pada Juli 2025 sebesar 4,3 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 5,5 persen (yoy). Di tengah kondisi tersebut, Bank Mega Syariah tetap mencatatkan kinerja positif pada segmen pembiayaan rumah (Flexi Home).

Berdasarkan data per 31 Agustus 2025, outstanding pembiayaan rumah atau melalui produk Flexi Home mencapai lebih dari Rp344,02 miliar, meningkat 51,15 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp227,60 miliar. Jumlah nasabah (NoA) tumbuh 25,31 persen secara tahunan.

|Baca juga: OJK Kasih Waktu 6 Bulan untuk Bank hingga LKNB Punya Unit Khusus Pembiayaan UMKM

|Baca juga: OJK Sebut Dana Rp200 Triliun dari Pemerintah Permudah UMKM Akses Kredit Perbankan

Per Agustus 2025 pembiayaan Flexi Home berkontribusi sebesar 65 persen dari total outstanding pembiayaan konsumer yang lebih dari Rp527 miliar. Secara keseluruhan, pembiayaan konsumer tumbuh 30,9 persen dibandingkan dengan Agustus 2024.

Consumer Financing Business Division Head Bank Mega Syariah Raksa Jatnika Budi mengatakan pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap layanan pembiayaan rumah Bank Mega Syariah.

“Pertumbuhan positif tersebut tidak lepas dari strategi pengembangan produk yang fleksibel dengan penawaran margin kompetitif dan tenor panjang hingga 20 tahun,” kata Raksa, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 19 September 2025.

Selain itu, Bank Mega Syariah mengoptimalkan digitalisasi proses, menerapkan pendekatan berbasis agunan, serta menjalin kemitraan dengan lebih dari 190 pengembang dan ekosistem CT Corp untuk memperluas jangkauan pasar.

Bank Mega Syariah juga aktif memanfaatkan program FLPP untuk menyasar segmen masyarakat berpenghasilan rendah, melalui pembiayaan Flexi Sejahtera. Hingga Agustus 2025, outstanding pembiayaan Flexi Sejahtera tercatat lebih dari Rp50 miliar, tumbuh 18,6 persen dibandingkan dengan Agustus 2024 yaitu lebih dari Rp29 miliar.

|Baca juga: OJK Ganti Nama Co-Payment Jadi Risk Sharing, Batasnya Dipangkas Jadi 5%!

|Baca juga: Pemerintah dan Banggar DPR Sepakati Usulan Postur APBN 2026, Defisit Anggaran Ditetapkan 2,68%!

“Kami melihat kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan perumahan berbasis syariah masih sangat besar sejalan dengan angka backlog perumahan di Indonesia yang mencapai 15 juta unit. Melalui produk Flexi Home dan Flexi Sejahtera, kami berharap nasabah dapat lebih mudah mewujudkan kepemilikan rumah impian mereka,” ungkap Raksa.

Raksa optimistis di tengah kondisi ekonomi yang tidak mudah, Bank Mega Syariah akan tetap mampu mencatatkan pertumbuhan pembiayaan positif hingga akhir 2025. “Bank Mega Syariah menargetkan pertumbuhan pembiayaan rumah sebesar 20 persen pada 2025 dibandingkan dengan 2024,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pemerintah dan Banggar DPR Sepakati Usulan Postur APBN 2026, Defisit Anggaran Ditetapkan 2,68%!
Next Post Pefindo Tegaskan Peringkat Bank NTB Syariah idA dengan Prospek Stabil

Member Login

or