Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) menggelar Synergy Roadshow 2025 di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 18 September 2025. Setelah di Semarang, Synergy Roadshow berikutnya di Surabaya dan Makassar yang akan digelar hingga awal Oktober 2025.
Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono, mengatakan bahwa Synergy Roadshow 2025 merupakan aktivitas bersama antara Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Bank Muamalat untuk memantau dan memantapkan kinerja bisnis seluruh region Bank Muamalat yang dilaksanakan di lima kota.
|Baca juga: Bank Muamalat Genjot Bisnis Pembiayaan Emas
Imam menambahkan, forum bersama para region head dan branch manager ini bertujuan untuk menyampaikan pesan dan arahan manajemen kepada seluruh insan Muamalat di daerah. “Manajemen juga menyampaikan rencana strategis ke depan untuk membangun semangat dan optimisme sukses ke depan,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 19 September 2025.
Dia jelaskan, salah satu poin bahasan dalam pertemuan ini adalah evaluasi kinerja semester pertama 2025. Sepanjang semester I/2025 ini, refocussing bisnis yang sedang dijalankan Bank Muamalat dengan memperkuat segmen retail mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Pembiayaan konsumer Bank Muamalat tumbuh mencapai Rp3,4 triliun.
|Baca juga: Gandeng Hiswana Migas, Bank Muamalat Dukung Ekosistem Energi Melalui Layanan Perbankan Syariah
Dibandingkan semester pertama 2024, pencairan (disbursement) pembiayaan konsumer untuk segmen retail juga terus meningkat. Produk-produk seperti pembiayaan paket perjalanan ibadah haji khusus Prohajj Plus, multiguna, KPR iB Hijrah, dan Solusi Emas Hijrah mencatat kenaikan yang impresif.
“Insya Allah transformasi bisnis yang sedang kami lakukan sudah berada pada jalur yang tepat. Bank Muamalat bertekad menumbuhkan bisnis secara sehat dan berkelanjutan,” ungkap Imam.
Per 30 Juni 2025, total pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat mencapai Rp17,5 triliun. Sementara, total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp44,8 triliun. Nilai total aset Bank Muamalat sebesar Rp60,6 triliun. Sedang perolehan laba sebelum pajak (profit before tax) sebesar Rp10,8 miliar per akhir Juni 2025.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
