Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) atau Bank Neo Commerce (BNC) telah menyelenggarakan kegiatan Public Expose 2025. Public Expose 2025 ini dihadiri oleh jajaran Direksi Bank Neo Commerce, yaitu Direktur Utama Eri Budiono dan Direktur Bisnis Aditya Wahyu Windarwo.
Dalam pemaparan, BNC kembali mencatatkan kinerja keuangan yang kuat hingga Oktober 2025. BNC mempertahankan tren pertumbuhan profitabilitas positif yang terus meningkat, melalui efisiensi operasional yang terjaga, serta kualitas aset yang makin sehat. BNC konsisten mencatatkan laba di sepanjang 2025.
Per Oktober 2025, total aset BNC mencapai Rp18,49 triliun, naik 0,34 persen dibandingkan dengan September 2025 yang sebesar Rp18,43 triliun, dan tumbuh 3,01 persen secara tahunan dari Oktober 2024 dengan angka Rp17,95 triliun.
Modal inti juga menguat menjadi Rp4,00 triliun, meningkat 1,52 persen dari September 2025 sebesar Rp3,94 triliun, dan naik signifikan 20,06 persen YoY dari Rp3,33 triliun dari Oktober 2024.
Bank Neo Commerce mencatatkan total laba hingga Oktober 2025 senilai Rp517,20 miliar, melonjak 73 kali dibandingkan dengan laba pada Oktober 2024 sebesar Rp6,95 miliar. Pencapaian ini merefleksikan operasional perbankan yang semakin mature dan kemampuan BNC dalam menjaga kualitas aset secara berkelanjutan.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Eri Budiono menyatakan kinerja positif hingga Oktober 2025 merupakan hasil dari pengendalian risiko yang disiplin, pengelolaan operasional yang makin baik, serta inovasi layanan yang terus diperluas.
|Baca juga: RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) Angkat Zulkifli Zaini Jadi Komisaris Utama
“Pencapaian ini menegaskan transformasi digital BNC telah memasuki fase yang mencerminkan fondasi yang lebih stabil dan berkelanjutan untuk pertumbuhan bisnis perseroan,” kata Eri, dikutip dari keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu, 20 Desember 2025.
Efisiensi operasional BNC tetap terjaga dengan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berada di 82,83 persen pada Oktober 2025, konsisten dari September 2025 dengan posisi 82,81 persen, dan BOPO membaik 16,92 poin persentase dibandingkan dengan Oktober 2024 yang tercatat 99,75 persen.
“Dari sisi NIM, tercatat 14,74 persen, turun tipis dari September 2025 yang sebesar 14,81 persen,” jelasnya.
Rasio kredit bermasalah (NPL Gross) membaik signifikan menjadi 2,89 persen di Oktober 2025 dibandingkan dengan Oktober 2024 yang tercatat 3,74 persen. Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Oktober 2025 meningkat menjadi 47,77 persen dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar 35,89 persen atau tumbuh 11,88 poin persentase YoY.
Sedangkan penyaluran kredit per Oktober 2025 tercatat Rp7,40 triliun, turun 14,16 persen dibandingkan dengan Oktober 2024 yang sebesar Rp8,62 triliun. Salah satu produk kredit yang menjadi fokus BNC di 2025, yaitu Neo Loan atau Neo Pinjam yang tersedia di aplikasi neobank, mencatatkan pertumbuhan sebesar 139 persen secara tahunan.
Dana Pihak Ketiga (DPK) berada pada posisi stabil di Rp13,60 triliun, relatif tidak berubah dibandingkan dengan September 2025 Rp13,62 triliun. Stabilitas DPK menunjukkan tingkat kepercayaan nasabah yang tetap stabil terhadap layanan perbankan yang BNC berikan.
“Strategi kami ke depan tetap konsisten, mengembangkan layanan yang relevan untuk seluruh segmen, menjaga kualitas kredit secara terukur, serta memastikan setiap inovasi digital memberikan nilai nyata bagi nasabah,” tutup Eri.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
