Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Jabar Banten Syariah (BJB Syariah) resmi mencatatkan Sukuk Wakalah bi al-istismar Subordinasi I Tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan ini menandai langkah strategis BJB Syariah dalam memperkuat struktur permodalan serta memperluas sumber pendanaan untuk mendukung ekspansi usaha yang berkelanjutan.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menyampaikan apresiasi atas pencapaian sukuk ini. Pasalnya sukuk tersebut menjadi sukuk wakalah ketiga di 2025. Hingga pertengahan tahun, BEI mencatatkan terdapat 67 emisi obligasi dan sukuk yang diterbitkan oleh 42 emiten.
|Baca juga: Bank Neo Commerce (BBYB) Ajak Anak Muda Jangan Salah Kaprah tentang Self Reward
|Baca juga: LPS Diminta Siapkan SDM untuk Hadapi Mandat dari UU P2SK
Dirinya menyebutkan total pencatatan sebanyak 622 emisi dengan nominal outstanding sebesar Rp491,63 triliun dan US$111,98 juta, yang telah diterbitkan oleh 137 emiten di BEI.
“Dengan dicatatkannya sukuk wakalah Bil Istismar Subur Indonesia I Bank BJB Syariah pada 2025, BEI mengharapkan perseroan dapat segera merealisasikan rencana-rencana yang sudah dijanjikan dalam prospektusnya,” ujar Irvan, secara virtual di Main Hall BEI, Kamis, 3 Juli 2025.
Irvan menambahkan BEI terus mendorong perseroan untuk adaptif, responsif, dan inovatif dalam mengikuti perkembangan bisnis, memastikan keterbukaan informasi, transparan, mengutamakan prudential banking principles, serta menjunjung tinggi tanggung jawab sosial serta lingkungan.
“Selain itu, BEI juga berharap perjalanan perseroan di pasar modal tidak berhenti menerbitkan sukuk saja. Kami berharap mungkin di kemudian hari BJB Syariah bisa listing sebagai perusahaan terbuka dengan menyatakan sahamnya di Bursa Efek Indonesia,” sebut Irvan.
|Baca juga: Bos Baru Telkom (TLKM) Diingatkan Pentingnya Kedaulatan Digital, Kenapa?
Direktur Utama BJB Syariah Arief Setyahadi menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas dukungan yang diberikan berbagai pihak, khususnya BJB yang selalu mendorong BJB Syariah untuk melakukan aksi korporasi.
Ia menjelaskan sukuk yang diterbitkan terdiri dari dua seri dengan jangka waktu lima dan tujuh tahun disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Dirinya mengaku animo dari masyarakat terhadap sukuk BJB Syariah sangat luar biasa, bahkan mencatatkan oversubscribe hampir tiga kali lipat.
“Jadi ini merupakan satu hal yang sangat luar biasa sekali, karena boleh dikatakan ini pertama kali, merupakan kehormatan kami dari BJB Syariah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat,” kata Arief.
Sukuk yang diterbitkan BJB Syariah terbagi dalam dua seri yaitu Seri A: sebesar Rp240 miliar, tenor lima tahun, dengan imbal hasil sebesar 8,70 persen per tahun; dan Seri B: sebesar Rp60 miliar, tenor tujuh tahun dengan imbal hasil sebesar 9,00 persen per tahun.
|Baca juga: 2 Calon Deputi Gubernur BI Jalani Uji Kelayakan di DPR
|Baca juga: Dukung Visi Asta Cita Pemerintah, BRI (BBRI) Perkuat Transformasi Bisnis Lewat BRIvolution 3.0
Adapun rating corporate mendapat peringkat instrumen idAA-, sedangkan rating instrumen sukuk subordinasi dengan peringkat idA(sy) dari Pefindo yang memiliki fitur write-down tanpa kompensasi. Instrumen ini menggunakan akad Wakalah bi al-Istitsmar, yang telah dinyatakan sesuai prinsip syariah oleh tim ahli syariah.
Lebih lanjut, Arief berharap BJB Syariah di masa mendatang dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dan tidak menutup kemungkinan melaksanakan aksi korporasi lanjutan, termasuk mengimplementasikan IPO pada 2027 atau 2028.
“Tak lupa kita panjatkan yang benar-benar luar biasa sekali, kita tercatat di bursa efek ini untuk pertama kali, dan insyaallah aksi korporasi berikutnya bisa kita lakukan,” tutup Arief.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
