Media Asuransi, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp778,7 triliun hingga akhir semester I/2025. Nilai tersebut tumbuh sebesar 7,1 persen secara tahunan (YoY), menunjukkan performa bisnis yang solid di tengah masa transisi pemerintahan dan pemulihan ekonomi nasional.
Pertumbuhan kredit tersebut utamanya didorong oleh kredit korporasi yang mencapai Rp435,8 triliun, tumbuh 10,4 persen YoY. Peningkatan ini berasal dari korporasi swasta, BUMN, hingga institusi pemerintah. Secara rinci, kredit kepada sektor swasta dan institusi naik 11,1 persen menjadi Rp314,6 triliun, sedangkan kredit ke BUMN tumbuh 8,7 persen menjadi Rp121,2 triliun.
|Baca juga: Danantara Diminta Hindari Model Konglomerasi yang Tidak Produktif, Ternyata Ini Alasannya!
|Baca juga: Danantara Genjot 22 Program Strategis Tuntas hingga Akhir 2025, Termasuk Restrukturisasi Asuransi!
Sementara segmen konsumer mencatatkan pertumbuhan 10,7 persen menjadi Rp147 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan kredit personal loan sebesar 11,7 persen menjadi Rp60,1 triliun, serta peningkatan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 9,9 persen menjadi Rp68,4 triliun.
Kredit kepada pelaku UMKM non-KUR juga tumbuh positif 9,2 persen YoY menjadi Rp44,4 triliun. Di sisi lain, kredit segmen komersial mulai menunjukkan momentum pemulihan dengan pertumbuhan 5,5 persen.
Wakil Direktur Utama BNI Alexandra Askandar menekankan pentingnya kualitas aset dan dana murah sebagai fondasi ekspansi. Ia menambahkan BNI melihat penguatan CASA dan kualitas aset sebagai pilar utama untuk memperkuat kapasitas ekspansi kredit di semester kedua.
“Fokus kami tetap pada sektor produktif seperti pertanian, industri makanan dan minuman, telekomunikasi, infrastruktur, perumahan, hilirisasi energi, dan UMKM,” ujar Alexandra, dikutip dari keterangan reaminya, Jumat, 25 Juli 2025.
Hingga semester I/2025, Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI tercatat tumbuh 16,5 persen YoY menjadi Rp900 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh kenaikan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yang melonjak 18,7 persen menjadi Rp647,6 triliun.
|Baca juga: Dukung Program 3 Juta Rumah Pemerintah, BNI (BBNI) Siap Salurkan 25 Ribu Unit KPR FLPP
|Baca juga: BJB (BJBR) Wujudkan Mimpi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Miliki Rumah Pertama
Peningkatan rekening giro sebesar 25,1 persen dan tabungan 10,5 persen mendorong rasio CASA naik menjadi 72 persen, dibandingkan dengan 70,7 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News