1
1

Bos OCBC (NISP) Pede Penyaluran Kredit Tetap Cerah di 2025

Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja. | Foto: OCBC NISP

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) atau OCBC meyakini penyaluran kredit akan tetap positif di sepanjang 2025. Kendati demikian, perlu ada kewaspadaan dan kehati-hatian mengingat ada beberapa segmen yang cukup menantang.

“Untuk 2025, masih relatif optimistis juga dengan semua bidang yang ada. Perkiraan kami kisaran (pertumbuhan kredit) masih di single digit kisaran atas. Jadi kami masih melihat mungkin tidak beda banyak hingga 2024 pertumbuhannya,” kata Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja, dalam paparan publik tahunan di OCBC Tower, Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025.

|Baca juga: RUPST OCBC (NISP) Sepakati Tebar Dividen Rp2,43 Triliun

|Baca juga: OCBC (NISP) Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Berikut Lengkapnya!

Sedangkan dari sisi segmennya, lanjut Parwati, untuk segmen retail pertumbuhannya cukup menantang terutama di Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM. Kondisi ini harus diantisipasi sebaik mungkin guna meminimalisir risiko dan mengoptimalkan keuntungan.

“Tapi, kami melihat pertumbuhan untuk KPR cukup baik,” kata Parwati.

Direktur OCBC Martin Widjaja menambahkan OCBC tidak terlalu memiliki ekspektasi tinggi dari sisi penyaluran kredit di natural resources. Hal itu lantaran harga komoditas sekarang ini agak melemah. Namun, tegasnya, bukan berarti pertumbuhan kredit tidak tumbuh.

“Bukan berarti tidak akan tumbuh, tapi tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya. Kalau kita lihat dari geografi Indonesia sendiri, sektor yang bagi kita cukup menopang pertumbuhan selama 2-3 tahun terakhir salah satunya adalah logistik. Tetap growth strong double digit tiap tahun, dan kita ekspektasi tren yang sama ke depannya itu,” kata Martin.

Selain itu, tambahnya, OCBC juga melihat sektor kesehatan. Menurutnya pertumbuhannya terbilang positif. “Kita perkirakan dengan program-program dan inspirasi dari pemerintah sendiri, bahwa pertumbuhan di sektor healthcare dan edukasi akan ikut menopang pertumbuhan kita tahun depan,” kata Martin.

|Baca juga: Bank Indonesia Tambah Jadwal Layanan Penukaran Uang Rupiah

|Baca juga: Kyai Ma’ruf Amin Bergabung ke Manulife Syariah sebagai Ketua DPS

Lebih lanjut, masih kata Martin, sektor terakhir yang diharapkan bisa menopang penyaluran kredit OCBC di 2025 yakni hilirisasi. “Karena seperti kita tahu, proses hilirisasi yang sangat diinginkan oleh pemerintah di Indonesia saat ini. Setelah dari penambangan, smelting, itu baru tahap kedua. Masih banyak sekali value add tahap-tahap berikutnya,” tegasnya.

Di 2024, OCBC mencatat menyalurkan kredit sebesar Rp170,5 triliun atau tumbuh 11 persen secara tahunan (yoy). Fungsi intermediasi terjaga baik yang tercermin pada Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 81,9 persen. Sedangkan simpanan nasabah tumbuh 13 persen dengan rasio giro dan tabungan (CASA) sebesar 55,3 persen.

Sementara rasio NPL bruto tercatat sebesar 1,6 persen atau lebih rendah dari rata-rata industri. Kemudian OCBC membukukan rasio kecukupan modal (CAR) yang kuat untuk mendukung pertumbuhan yakni di angka 23,6 persen, ROE sebesar 13 persen, dan EPS di Rp212.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post APPARINDO Rayakan HUT ke-47 dengan Agenda Buka Bersama dan BUSS Series 3
Next Post SMBC Indonesia Pertahankan Peringkat idAAA dengan Prospek Stabil

Member Login

or