Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kinerja industri perbankan nasional masih berada di jalur yang stabil, meskipun terdapat sinyal perlambatan akibat adanya ketidakpastian ekonomi global. Tren positif itu muncul lantaran penyaluran kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh mendekati target di 2025.
|Baca juga: Pendapatan Negara Seret, Ini Biang Keroknya Kata Sri Mulyani!
“Dari kacamata kinerja kredit maupun juga pertumbuhan dari dana pihak ketiga, masing-masing mencapai tingkat yang tidak jauh berbeda dari target yang telah ditetapkan untuk sepanjang 2025 ini,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dalam konferensi pers hasil rapat KSSK, di Jakarta, Senin, 28 Juli 2025.
|Baca juga: KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal II/2025 Tetap Terjaga di Tengah Tekanan Global
|Baca juga: Laba Bersih Bank Jakarta Tumbuh 24,42% Jadi Rp421,18 Miliar di Kuartal II/2025
Mahendra menjelaskan adanya kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akan memberikan perkembangan positif dan membuka ruang yang semakin besar untuk pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Bagi perbankan, kondisi itu akan memaksimalkan fungsi intermediasi dan dampaknya terhadap target bisnis.
Sejauh ini, ia menambahkan, industri perbankan tidak ada yang mengajukan revisi bisnis untuk keseluruhan 2025. Hal itu mengemuka dalam sebuah diskusi dan pendalaman mengenai kinerja keseluruhan industri jasa keuangan termasuk di perbankan.
|Baca juga: BI Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, tapi Syaratnya 3 Ini!
|Baca juga: Target Molor, Luhut Tetap Ngotot Family Office Rampung di 2025
“Jadi dengan kata lain tidak ada rencana untuk mengubah target yang telah ditetapkan. Dan dalam kaitan itu target untuk 2025 yang kami sampaikan sejak awal tahun, pertumbuhan kredit adalah 9-11 persen,” ujar Mahendra.
Mengenai dinamika yang dialami tiap bulan, lanjut Mahendra, harus dilihat lagi kesempatan yang muncul dan perkembangan yang terjadi di saat ketidakpastian tengah terjadi. Namun, masih kata Mahendra, ditinjau dari adanya perkembangan positif maka memicu industri keuangan untuk terus menggenjot bisnisnya.
|Baca juga: Chatib Basri: Di Indonesia Uang Tidak Jadi Masalah tapi Masalah Jadi Uang
|Baca juga: Bos BI Sebut Kredit Perbankan Tembus Rp8.059,79 Triliun per Juni 2025
“Tentunya memberikan juga arah serta perdoman kepada perbankan untuk menyalurkan kreditnya kepada sektor-sektor dan industri yang prioritas,” tutup Mahendra.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News