Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI terus mendorong rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) melalui optimalisasi penetrasi tabungan haji. Langkah ini juga bertujuan untuk mengajak masyarakat mempersiapkan dana haji yang besar sejak dini tanpa khawatir biaya administrasi bulanan.
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan tabungan haji menjadi salah satu fokus BSI sebagai bank syariah untuk berkontribusi dalam meningkatkan literasi persiapan dana haji di masyarakat.
|Baca juga: DPK Bank Jago (ARTO) Naik 51% Jadi Rp22,4 Triliun di Semester I/2025
|Baca juga: Volume Transaksi Merchant BRI (BBRI) Naik 27,2%, Tembus Rp105,5 Triliun!
“Kami berkolaborasi dengan Kementerian Sekretariat Negara untuk bersama mendorong penetrasi layangan keuangan syariah yang komprehensif,” ujar Anggoro, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 15 September 2025.
Dalam kerja sama ini, BSI dan Kementerian Sekretariat Negara menyepakati payroll sebagai entry layanan keuangan syariah khususnya untuk pegawai. Kemudian, saat nasabah sudah payroll, maka akan lebih mudah mengatur cashflow rencana tabungan hajinya.
Sampai dengan saat ini, layanan payroll BSI mencatat telah mengelola lebih dari 1,2 juta rekening payroll, dengan customer nasabah yang berasal dari beragam institusi strategis mulai dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Aparatur Sipil Negara (ASN), kementerian/lembaga, hingga sektor swasta.
Saat ini BSI menempati peringkat tiga bank nasional terbesar dalam pembayaran gaji aparatur sipil negara. Payroll juga menjadi awal dengan berbagai layanan keuangan lainnya di BSI, mulai dari pembiayaan konsumer, tabungan emas, cicil emas, hingga investasi syariah dan juga Mitraguna Haji Khusus.
“Langkah ini menjadi salah satu upaya kami mendorong masyarakat untuk mempersiapkan dana haji dengan baik, terutama segmen nasabah pegawai dengan fixed income yang bisa kita optimalisasi lewat payroll,” ucapnya.
|Baca juga: Tok! Pemerintah dan Banggar DPR Setujui Target Penerimaan Negara Tembus Rp3.153,6 Triliun di 2026
|Baca juga: Ketua DAI ke Menkeu Purbaya: Sebagai Industri Asuransi Tolong Kami Diperhatikan!
Pada Maret 2025, Kinerja payroll mendongkrak pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI yang mencapai Rp319,34 triliun atau tumbuh 7,40 persen secara tahunan (yoy) dari posisi Maret 2024 sebesar Rp297,33 triliun. Dari total itu, sekitar 61 persen merupakan dana murah dengan tabungan mendominasi 42 persen, dan tabungan wadiah 40 persen dari total tabungan.
“Di tengah kondisi likuiditas yang kompetitif, payroll menjadi langkah efektif untuk mengelola DPK secara terkontrol, aman, dan berkelanjutan. Serta dari sisi profil risiko yang sehat dan terukur saat nasabah melakukan pembiayaan,” tutup Anggoro.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News