1
1

BTN (BBTN) dan PPATK Berkolaborasi Benahi Hunian Tidak Layak di Jakarta hingga Cianjur

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu. | Foto: BTN

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menggelar program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bedah Rumah bertajuk ‘Rumah Bersih, Keuangan Bersih‘ di Jakarta, Bekasi, dan Cianjur.

Program ini menyasar 15 rumah tidak layak huni milik Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kolaborasi tersebut tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik rumah, tetapi juga membawa pesan penguatan integritas keuangan di tengah masyarakat.

Program ini digelar bertepatan dengan peringatan 23 tahun rezim Anti Pencucian Uang (APU), Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT), serta Pencegahan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (PPPSPM) di Indonesia.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan BTN memandang hunian layak sebagai fondasi kehidupan yang sehat, aman, dan bermartabat. Menurut dia, peran bank pembiayaan perumahan tidak hanya sebatas memperluas akses kepemilikan rumah, tetapi juga memastikan seluruh proses pembangunan berjalan dengan tata kelola yang baik dan transparan.

“Bagi BTN, semangat ini sejalan dengan peran kami sebagai bank pembiayaan perumahan nasional. Kami tidak hanya berkomitmen memperluas akses kepemilikan rumah, tetapi juga memastikan setiap proses pembangunan dilakukan dengan tata kelola yang baik, transparan, dan berintegritas,” ujar Nixon, dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 18 Desember 2025.

|Baca juga: BI Perkirakan Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 11% di 2025

Nixon menambahkan kolaborasi dengan PPATK menjadi penting agar pembangunan perumahan sejalan dengan penguatan integritas sistem keuangan. Hal ini juga mendukung agenda nasional penyediaan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Program bedah rumah ini sekaligus menjadi dukungan nyata BTN terhadap Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, khususnya target penyediaan tiga juta unit rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” jelasnya.

Di sisi lain, tantangan pemenuhan rumah layak huni masih besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), baru sekitar 54,17 persen rumah tangga di Jawa Barat yang menempati rumah layak huni, sementara 45,83 persen lainnya masih tinggal di hunian yang belum memenuhi standar kelayakan.

“Artinya, hampir satu dari dua rumah tangga di Jawa Barat masih membutuhkan perhatian dan intervensi bersama,” kata Nixon.

|Baca juga: Bos BI Yakin Rupiah Tetap Terkendali Didukung Inflasi Rendah hingga Membaiknya Perekonomian

|Baca juga: Bos BI Kembali Minta Industri Perbankan Turunkan Suku Bunga Lebih Cepat

Melalui program Bedah Rumah ‘Rumah Bersih, Keuangan Bersih’, BTN dan PPATK berupaya menghadirkan solusi konkret bagi masyarakat. Rumah-rumah yang sebelumnya tidak layak huni diperbaiki agar menjadi lebih aman, sehat, dan nyaman untuk ditinggali.

Lebih lanjut, Nixon menegaskan, program ini juga membawa edukasi penting terkait perlindungan masyarakat dari risiko transaksi keuangan ilegal, seperti judi daring, investasi bodong, hingga praktik pencucian uang. “Hunian yang layak dan keuangan yang bersih merupakan fondasi bagi masyarakat yang berdaya dan berkelanjutan,” tegasnya.

Ketua PPATK Ivan Yustiavandana menilai integritas seseorang berawal dari lingkungan keluarga, yang seluruhnya bermula dari rumah. Menurut dia, rumah memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan pola hidup seseorang.

“Integritas itu mulainya dari rumah. Bagaimana dia hidup dengan keluarga, bagaimana berinteraksi dengan anak, dengan suami, dengan istri, semuanya bermula dari rumah. Orang yang berintegritas di luar itu dimulainya dari rumah,” ujar Ivan.

|Baca juga: ANTM, BBRI, SMGR, dan TAPG Wajib Masuk Portofolio untuk Trading Hari Ini

|Baca juga: BTN (BBTN) Bukukan Laba Bersih Rp2,91 Triliun hingga November 2025

Karena itu, PPATK memandang hunian yang bersih, nyaman, dan layak sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas hidup sekaligus keuangan keluarga. “Dari rumah yang bersih, keuangan keluarga juga akan ikut terjaga,” katanya.

Ivan menambahkan peran PPATK dalam menjaga integritas tidak hanya dilakukan melalui pengawasan dan analisis transaksi keuangan, tetapi juga melalui aksi nyata di tengah masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar PPATK menjaga dan melindungi uang rakyat.

“Pesan Presiden Prabowo jelas kepada kami, selamatkan setiap uang rakyat. Karena itu, PPATK juga punya program membangun rumah seperti yang dilakukan BTN. Dananya berasal dari sumbangan gaji para pegawai,” ungkapnya.

Dia berharap rumah yang dibangun dapat menjadi pusat kehidupan keluarga, bukan sekadar tempat berteduh. “Saya berharap rumah baru yang dibangunkan BTN kepada Bapak-Ibu bisa menjadi tempat untuk berkumpul, beribadah, dan merawat generasi berikutnya. Dari sanalah keluarga bisa tumbuh menjadi keluarga yang sejahtera,” tutup Ivan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI Perkirakan Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 11% di 2025
Next Post Moeharmein Resmi Jadi Dirut Adhi Karya (ADHI) Gantikan Entus Asnawi

Member Login

or