1
1

BTN Dapat Apresiasi Queen Máxima Berkat Program Bayar Cicilan Rumah dari Sampah

Kunjungan Queen Máxima ke kawasan hunian BTN di Perumahan Gran Harmoni Cibitung, Bekasi, 26 November 2025. | Foto: BTN

Media Asuransi, BEKASI – Ratu Belanda Queen Máxima memberikan apresiasi terhadap inovasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) yang memungkinkan masyarakat mengurangi cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan menukarkan sampah rumah tangga.

Program yang dinilai sebagai terobosan inklusi keuangan hijau itu menjadi sorotan utama saat Queen Máxima meninjau kawasan hunian BTN di Perumahan Gran Harmoni Cibitung, Bekasi, Rabu, 26 November 2025.

Queen Máxima, yang juga menjabat sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Inklusi Keuangan (UNSGSA), menyebut program bayar cicilan dengan sampah sebagai contoh nyata bagaimana inovasi sederhana dapat memberi dampak besar bagi kehidupan masyarakat berpenghasilan rendah.

|Baca juga: Dirut BTN Ungkap Urgensi Tambahan Dana SAL Rp10 Triliun

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan inovasi tersebut menjadi salah satu poin yang dilihat Queen Máxima dalam kunjungannya ke Indonesia. Menurut dia, langkah ini menunjukkan komitmen BTN dalam memperkuat agenda lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), sekaligus membuka akses pembiayaan rumah yang lebih terjangkau.

“Dari sisi ESG, ini tahun kedua kita sangat aktif mendorong project ESG di mana sampah rumah tangga dikumpulkan dan dikonversi menjadi rupiah, kemudian masuk ke tabungan untuk mengurangi angsuran yang bisa mencapai 10–15 persen per bulan,” ujar Nixon usai Kunjungan Queen Maxima di Cibitung, Bekasi, Rabu, 26 November 2025.

“Jadi, kalau angsurannya sekitar Rp1,1–1,2 juta per bulan, nasabah bisa menabung dari sampah rumah tangga sekitar Rp100–200 ribu per bulan. Ini sekaligus membantu negara, bumi, dan lingkungan agar lebih bersih dan green,” tambahnya.

Nixon menegaskan, apresiasi Queen Máxima memperkuat posisi BTN sebagai bank yang aktif dalam inovasi berkelanjutan. “Apresiasi Queen Máxima menjadi penguatan bahwa inovasi ini sejalan dengan agenda dunia untuk keberlanjutan dan inklusi keuangan,” ujarnya.

|Baca juga: Ratu Maxima Kunjungi Indonesia untuk Perkuat Program Kesehatan Finansial

Ia menjelaskan keluarga Indonesia rata-rata mampu menghasilkan hingga empat kilogram sampah per hari. Sampah yang sebelumnya dianggap tidak bernilai dapat dipilah, ditimbang, dan dikonversi menjadi tabungan untuk mengurangi cicilan rumah. Ia menambahkan semakin rajin masyarakat memilah sampah, maka semakin ringan cicilan yang harus dibayar.

Program cicilan sampah BTN telah berjalan di sejumlah lokasi dan ditargetkan hadir di 100 titik di Pulau Jawa hingga akhir 2026. Program ini juga mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya pengembangan ekonomi hijau dan percepatan penanganan sampah nasional.

Selain meninjau inovasi tersebut, Queen Máxima juga melihat langsung rumah rendah emisi yang dibiayai melalui skema KPR Subsidi. Ia berdialog dengan para debitur dari berbagai profesi seperti tukang bubur, tenaga kesehatan, pekerja bengkel, hingga menyaksikan akad massal KPR Subsidi untuk kelompok pekerja termasuk sopir taksi.

|Baca juga: Menkeu Purbaya Heran BTN Minta Tambahan Dana SAL, Dirut Nixon Buka Suara!

Nixon menyampaikan bahwa BTN tengah mengembangkan roadmap pembiayaan rumah rendah emisi jangka panjang. Targetnya, BTN membangun 150.000 rumah rendah emisi pada 2029. Untuk tahap awal, proyek percontohan telah berjalan dengan melibatkan delapan pengembang dan total 1.317 unit yang telah dipasarkan.  “Secara bertahap, akan ada 150.000 rumah dengan 30 persen porsi penggunaan material eco-friendly yang dibiayai BTN hingga 2029,” jelasnya.

|Baca juga: Survei OJK: Kinerja Perbankan Tetap Solid Hingga Akhir 2025

Dalam sesi peninjauan, Queen Máxima juga memberi perhatian pada pentingnya literasi keuangan bagi calon dan penerima KPR. Ia menekankan perlunya masyarakat rajin menabung dan mampu mengelola keuangan sehari-hari. “Beliau berpesan sebelum pulang, bahwa program literasi finansial, terutama menabung untuk lebih didorong dan digerakan,” ungkap Nixon.

Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo menambahkan bahwa kesehatan keuangan debitur merupakan faktor penting dalam keberlanjutan kepemilikan rumah. BTN terus mendorong nasabah memiliki dana darurat untuk kebutuhan tak terduga.

Setiyo mencontohkan tiga debitur yang ditemui Queen Máxima di Cibitung, yakni penjual bubur, perawat, dan karyawan pabrik yang dinilai mewakili pentingnya literasi keuangan bagi semua segmen masyarakat.

Ia menjelaskan BTN menyediakan program tabungan bulanan autodebet untuk membantu nasabah menabung secara konsisten, termasuk melalui pemanfaatan sampah rumah tangga yang ditukarkan menjadi saldo tabungan melalui Rekosistem.

“Dari sampah bisa menjadi tabungan. Nilai sampah yang disetorkan ibu rumah tangga dapat masuk ke tabungan dan membantu mengurangi cicilan sekitar 10–15 persen,” jelas Setiyo.

Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar menilai kunjungan Queen Máxima menjadi sinyal kuat perhatian dunia terhadap keberlanjutan pembiayaan perumahan di Indonesia. Menurut dia, literasi keuangan masih menjadi tantangan utama yang perlu dijawab BTN melalui edukasi yang lebih intensif. “Menabung untuk pembiayaan angsuran rumah, pendidikan anak, maupun emergency funding atau dana darurat,” katanya.

Editor : Wahyu Widiastuti

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MSIG Indonesia Perkenalkan Layanan Drone Survey untuk Tingkatkan Manajemen Risiko
Next Post Premi Asuransi Perjalanan Zurich Indonesia Melonjak 35%

Member Login

or