1
1

BTN Siapkan Strategi Dukung Program 3 Juta Rumah

Rumah bersubsidi di daerah Cogrek, Tangerang. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Sebagai pemain utama pembiayaan rumah subsidi nasional, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyiapkan strategi komprehensif, untuk mendukung realisasi Program 3 Juta Rumah yang diusung pemerintahan baru.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengatakan bahwa pihaknya terus berdiskusi secara intens dengan Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, untuk membahas strategi yang menyasar dari hulu ke hilir ekosistem perumahan nasional. Pembahasan strategi ini dilakukan  baik dari sisi pasokan (supply) maupun permintaan (demand).

“BTN sangat mengapresiasi rencana pemerintahan baru untuk menyediakan rumah terjangkau dan layak huni melalui Program 3 Juta Rumah. Sebagai mitra yang akan dilibatkan dalam program tersebut, BTN memberikan kontribusi dalam penggodokan strategi agar pemerintah dapat mencapai targetnya dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional lebih tinggi lagi,” kata Nixon dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 14 Oktober 2024.

|Baca juga: BTN Kuasai 89,08 Persen Kredit Sektor Perumahan

Sebagai latar belakang strategi yang diusulkan BTN, Nixon menjelaskan bahwa problem di sektor perumahan bukan hanya terletak di pendanaan, namun juga memastikan agar sisi supply dan demand dapat terpenuhi dan saling melengkapi. Dalam hal ini, sisi supply yakni produksi dan ketersediaan rumah serta lahan, dan sisi permintaan yang terkait dengan kebutuhan dan kemampuan konsumen atau end-user.

Di sisi supply, Nixon memaparkan, BTN mendukung dengan cara memberikan pendanaan kepada developer berupa kredit konstruksi, baik untuk landed house (rumah tapak) maupun high rise (rumah vertikal). Sedangkan di sisi demand, BTN menyalurkan kredit kepada konsumen, baik untuk membeli rumah, membangun rumah di lahan yang sudah ada, maupun merenovasi rumah.

“Jadi, jika masyarakat di desa, misalnya, sudah punya rumah namun tidak layak huni, BTN memiliki pembiayaan untuk renovasi,” ujar Nixon.

Dalam konteks sektor perumahan lebih luas, dia mengatakan bahwa BTN memberikan masukan kepada Satgas Perumahan dengan skema yang sama agar pemerintah dapat mewujudkan programnya.

|Baca juga: Persiapan Penting Sebelum Mengambil Rumah dengan Skema KPR

Di sisi supply, BTN menyarankan agar sejumlah masalah di lapangan yang terkait dengan tata ruang serta sertifikasi tanah dan rumah selama ini dibereskan terlebih dahulu, karena terkait dengan beragam institusi dan tumpang-tindih peraturan. Sedangkan di sisi demand, masyarakat perlu diberikan edukasi terus-menerus bahwa memiliki rumah tidak selalu berupa rumah tapak (landed house), melainkan juga hunian vertikal (vertical housing).

Selain itu, di sisi demand, BTN juga telah mengusulkan skema pembiayaan subsidi yang baru kepada Satgas Perumahan agar subsidi yang disalurkan dapat lebih tepat sasaran, efisien, dan tidak membebani keuangan negara. Penyesuaian skema subsidi tersebut dikelompokkan berdasarkan desil (pemeringkatan kesejahteraan) pendapatan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Masyarakat Berpenghasilan Tanggung (MBT).

Berdasarkan rencana pemerintahan Prabowo, Program 3 Juta Rumah terdiri dari pembangunan dua juta unit rumah di perdesaan dan satu juta unit apartemen di kota-kota besar. Pemerintahan Prabowo memprioritaskan pembangunan rumh di pedesaan karena proyek perumahan akan menggerakkan perekonomian di desa dan menyerap tenaga kerja lokal.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BRI Finance Ikut Ramaikan Multifinance Day 2024 di Pontianak
Next Post Pembayaran Asuransi Pengangguran di China Meledak di 2023, Kenapa?

Member Login

or