Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) atau CIMB Niaga berencana melakukan spin off unit usaha syariah (UUS) menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada tanggal 1 Mei 2026.
Hal ini disampaikan Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara, saat berdiskusi dengan wartawan dalam acara “CIMB Niaga Jurnalisme Inspiratif: Journalist Class & Workshop” di Jakarta, Kamis, 11 Desember 2025. Dia jelaskan, untuk mencapai target waktu spin off tersebut, CIMB Niaga Syariah telah melakukan tiga tahap persiapan, baik secara internal maupun eksternal.
|Baca juga: CIMB Niaga (BNGA) Bukukan Laba Sebesar Rp6,7 Triliun
Persiapan internal, menurut Panji, yang dilakukan antara lain adalah menciptakan strategi setelah spin off. Bagaimanana melakukan komunikasi ke nasabah, melakukan tes terhadap customer jouney, juga tes terhadap aplikasi, man power dan organisasi.
Sementara untuk Persiapan eksternal, dilakukan oleh CIMB Niaga Syariah dengan mengajukan permohonan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seusai RUPS LB bulan Juni 2025. Diharapkan pada akhir Desember 2025 CIMB Niaga sudah mendapat persetujuan dari OJK.
|Baca juga: OJK Hentikan 2.263 Pinjol Ilegal hingga November 2025
“Sesudah mendapat persetujuan dari OJK, CIMB Niaga Syariah juga harus mendapat izin usaha dari Bank Indonesia (BI). Adapun ijin usaha tersebut seperti Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), hingga BI FAST dan BI-ETP. Saat ini kita bekerja untuk memenuhi dokumen-dokumen yang diminta oleh OJK dan BI. Kita harapkan Maret 2026 selesai, sehingga bulan Mei kita spin off,” tegasnya.
Selain itu, juga CIMB Niaga Syariah juga masih banyak berhubungan dengan instansi yang lain, termasuk mengurus perizinan ke kantor pajak, Kementerian Agama, Dukcapil, Kementerian Hukum, hingga Badan Pertanahan Nasional.
Pandji menjelaskan bahwa setelah spin off, CIMB Niaga dan CIMB Niaga Syariah, akan memiliki market yang sama, dari sisi profil nasabah sama, dan akan berada di kota yang sama. “Namun nanti CIMB Syariah akan lebih banyak ke loyalis, bukan berarti generalis ditinggalkan. Karena produk produk syariah milik CIMB Niaga Syariah akan tetap dijual di cabang-cabang konvensional,” jelasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
