1
1

CIMB Niaga Bukukan Laba Sebesar Rp4,4 Triliun di Semester I/2025

Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga, Fransiska Oei (ketiga kiri) bersama Direktur PEPK dan LMS OJK Jawa Barat, Yuzirwan (kedua kiri) memperkenalkan layanan perbankan CIMB Niaga kepada para siswa SD dalam acara Tour de Bank di CIMB Niaga Asia Afrika, Bandung. | Foto: CIMB Niaga

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) atau CIMB Niaga, melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp4,4 triliun pada semester I/2025 dan menghasilkan earnings per share Rp137,43.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan bahwa pada semester pertama 2025, CIMB Niaga mencatatkan kinerja yang baik, mencerminkan implementasi strategi yang dijalankan secara konsisten dan disiplin.

Menurutnya, CIMB Niaga mencatat pertumbuhan kredit yang baik dan terukur sesuai dengan profil risiko dan kondisi pasar. “Di saat yang sama, kami tetap menjaga kualitas aset yang stabil, tingkat permodalan dan likuiditas yang kuat, serta sumber pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik, sehingga dapat memperkuat posisi kami di industri,” kata Lani dalam keterangan resmi, Rabu, 30 Juli 2025.

|Baca juga: CIMB Niaga Optimalkan Layanan Digital di Gresik

Dia tambahkan, CIMB Niaga terus mengelola alokasi modal secara strategis untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan imbal hasil yang lebih optimal. “Sejalan dengan tujuan kami Advancing Customers and Society, kami akan terus berfokus untuk menyediakan solusi perbankan yang Simpler, Better and Faster, agar nasabah dapat terus berkembang dan masyarakat dapat merasakan dampak positifnya secara inklusif,” ujar Lani.

CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 24,0 persen dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 87,3 persen.

Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp357,9 triliun per 30 Juni 2025, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.

|Baca juga: CIMB Niaga Raih Penghargaan Top 50 Perusahaan Terbuka ASEAN Terbaik

Total dana pihak ketiga (DPK) meningkat 4,8 persen yoy menjadi Rp261,9 triliun, yang menunjukkan rasio current account and savings account (CASA) yang baik sebesar 69,0. Sementara itu, CASA meningkat sebesar 10,9 persen yoy, dikontribusikan oleh upaya CIMB Niaga untuk membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital.

Lani menjelaskan bahwa jumlah kredit/pembiayaan naik 6,8 persen yoy menjadi Rp231,8 triliun, terutama dari pertumbuhan yang baik di berbagai segmen utama. Kredit/pembiayaan ke sektor korporasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9,3 persen, sementara ke sektor usaha kecil menengah (UKM) naik 7,3 persen yoy, serta perbankan konsumer tumbuh 4,7 persen yoy. Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan kredit pemilikan mobil (KPM) yang meningkat sebesar 26,7 persen yoy.

|Baca juga: BCA Bukukan Kinerja Solid di Semester I/2025, Ditopang Penyaluran Kredit yang Prudent

Sementara itu, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia. Per 30 Juni 2025, total pembiayaan mencapai Rp59,6 triliun, atau mencatat kenaikan 2,5 persen yoy menjadi sebesar Rp1,5 triliun, terutama didorong dari pertumbuhan pada segmen wholesale dan commercial. Adapun total DPK CIMB Niaga Syariah sebesar Rp48,2 triliun.

“CIMB Niaga Syariah terus fokus memperkuat komposisi pendanaannya, terutama dengan mendorong pertumbuhan dana murah lewat kerja sama strategis berbasis syariah dan pendekatan yang lebih dekat dengan komunitas muslim,” tegas Lani.

Di sisi lain, sebagai bagian dari prioritas keberlanjutan, hampir 25 persen dari total pembiayaan CIMB Niaga atau sekitar Rp57,6 triliun, mendukung transisi yang adil, ekonomi rendah karbon, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dari PBB.

Sejalan dengan komitmen CIMB Niaga terhadap keberlanjutan, perseroani juga berpartisipasi dalam peluncuran perdagangan karbon internasional melalui platform Indonesia Carbon Exchange, IDX Carbon, pada Januari tahun ini. “Selain itu, kami meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan untuk mendukung operasional berkelanjutan dengan pemasangan panel surya di salah satu kantor cabang kami di Yogyakarta pada bulan Juni 2025,” ujar Lani.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BCA Bukukan Kinerja Solid di Semester I/2025, Ditopang Penyaluran Kredit yang Prudent
Next Post Kemenkes: Platform Satu Sehat Jadi Jalan Tol Digitalisasi Kesehatan

Member Login

or