Media Asuransi, JAKARTA – Sepanjang 2023, Citi Indonesia berhasil menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dengan membukukan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun, meningkat 82 persen dibandingkan 2022. Peningkatan laba bersih ini memberikan kontribusi pada peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 3,27 persen dan peningkatan Return on Equity (ROE) menjadi 14,14 persen. Citi Indonesia juga memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) sebesar 37,85 persen.
CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, perbankan terkemuka bagi institusi dengan kebutuhan lintas batas. “Kami melakukannya dengan berpikir global, menyederhanakan bank kami, meningkatkan konektivitas, dan berinvestasi pada tim kami,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 2 Mei 2024.
Citi Indonesia terus membangun budaya yang berkinerja tinggi dengan komitmen terhadap kesuksesan klien. Saat ini, Citi di Indonesia tetap menjadi pemain kunci di antara bank-bank asing di negara ini sejak kehadiran kami di Indonesia pada
|Baca juga: Laba Bersih Citi Indonesia Meroket 82% Jadi Rp2,5 Triliun di 2023
Lini bisnis institutional banking mencatatkan pertumbuhan pinjaman sebesar 15 persen, serta lini bisnis Global Subsidiaries Group juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan double digit melalui beragam inisiatif, termasuk koridor Asia-ke-Asia dari klien Asia Citi yang berinvestasi di Indonesia.
Lini bisnis Commercial Bank Citi Indonesia juga membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 25 persen year on year. Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan yang kuat di 2023 dengan simpanan pihak ketiga naik lima persen.
Sebagai salah satu bank pertama yang ditunjuk Bank Indonesia untuk memfasilitasi Devisa Hasil Ekspor (DHE), aliran dana DHE dari kuartal ketiga hingga kuartal keempat 2023 juga meningkat sebesar 35 persen. Bank Kustodian Citi Indonesia, atau lini bisnis Securities Services, juga membukukan pendapatan sebesar 12 persen year on year.
Tahun lalu, Citi Indonesia terlibat dalam beberapa transaksi penting, termasuk inisiatif terkait keberlanjutan, seperti penerbitan obligasi hijau(green bond) perdana untuk PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) senilai US$400 juta di Mei 2023, bertindak sebagai Arranger dalam penyediaan kredit hijau perdana senilai US$750 juta untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) pada April 2023, dan penambahan pemberian fasilitas pembiayaan sosial bersama senilai Rp650 miliar (~US$41,3 juta) kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Citi Indonesia juga mengumumkan baru saja mendapatkan lima penghargaan dari Finance Asia Award 2024. Mengutip pengumuman resmi dari FinanceAsia, penghargaan ini diberikan atas kinerja Citi Indonesia yang dianggap baik dan mampu memberikan pengaruh positif ke pasar di tengah kondisi perekonomian yang penuh gejolak.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News