Media Asuransi, JAKARTA – Bank DBS Indonesia bersama DBS Foundation telah memberikan pelatihan teknologi intensif selama satu semester penuh pada 3.000 mahasiswa dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Selain itu memberikan pelatihan dasar pada 57.000 talenta digital di bidang Front-End & Back-End dan Machine Learning melalui program Coding Camp 2025 powered by DBS Foundation.
Program ini telah menghasilkan 30.864 kredensial mikro atau sertifikat kompetensi baru di bidang Front-End & Back-End atau Machine Learning level dasar hingga mahir untuk Indonesia. Tidak hanya memberikan training, Coding Camp powered by DBS Foundation juga akan mendukung penyerapan kerja para lulusan melalui event bursa kerja daring.
|Baca juga: Nafas Indonesia dan DBS Foundation Luncurkan Sebuah Studi Kesehatan
Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, mengatakan bahwa perseroan memiliki peran yang jauh melampaui misi layanan perbankan keuangan semata. Sesuai pilar keberlanjutan ketiga DBS Indonesia, yaitu Impact Beyond Banking, program Coding Camp powered by DBS Foundation hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat rentan di Indonesia dengan mendorong inklusi digital serta memberdayakan generasi penerus talenta digital di Indonesia
“Pelatihan ini tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan digital, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi talenta masa depan (future-ready) yang mampu menjadi inovator, pemecah masalah, dan pemimpin ekonomi digital masa depan,” kata Lim Chu Chong dalam keterangan resminya, Kamis, 31 Juli 2025.
|Baca juga: DBS Foundation Alokasikan lebih dari Rp100 Miliar untuk Komunitas Rentan
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek), Fauzan, mengapresiasi coding camp yang mampu mengasah hard skills dan membentuk soft skills, literasi keuangan, dan daya kritis. “Program ini merupakan salah satu wujud nyata dari pendidikan yang beradaptasi dengan zaman. Ini merupakan cerita tekad energi dan kebersamaan dalam membangun fondasi sumber daya manusia unggul di bidang teknologi. Dunia membutuhkan juru coding terampil, dan pemikir yang mampu memadukan keterampilan teknis dengan kearifan nurani,” ujarnya.
Hal yang unik dari program coding camp kali ini ini adalah melibatkan para karyawan Bank DBS Indonesia untuk mengajar mengenai literasi finansial serta kelas soft skills. Sebanyak 103 karyawan telah berkontribusi mengajar selama 2.852 jam dalam program sukarela karyawan atau People of Purpose (PoP).
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News