Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Jago Tbk atau Bank Jago (ARTO) mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 51 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp22,4 triliun hingga akhir Juni 2025.
Lonjakan ini ditopang oleh meningkatnya jumlah nasabah funding pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah yang mencapai 13,7 juta nasabah, naik lebih dari tiga juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sehingga, secara total, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 17,2 juta per Juni 2025.
|Baca juga: OJK dan Kemenkeu Kompak Dukung Kemajuan Aktuaris di Indonesia, Ini Buktinya!
|Baca juga: Kredit UMKM Lesu hingga NPL Tinggi, Begini Respons OCBC (NISP)!
“Mengamati potensi risiko dari situasi perekonomian yang penuh tantangan serta mencermati peluang yang ada, kami berhasil menjaga momentum kuat pertumbuhan bisnis dan membangun kepercayaan nasabah terhadap produk dan layanan kami,” kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung, dikutip dari keterangan resmi, Jumat, ,25 Juli 2025.
Di sisi penyaluran pembiayaan, Bank Jago membukukan kredit sebesar Rp21,4 triliun hingga akhir Juni 2025, atau tumbuh 37 persen dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp15,7 triliun.
Kredit disalurkan dengan strategi kolaborasi bersama mitra dari berbagai ekosistem digital, perusahaan pembiayaan, hingga lembaga keuangan lainnya. Selain melalui mitra, Bank Jago juga mulai menawarkan pinjaman langsung berbasis aplikasi untuk menjawab kebutuhan pembiayaan nasabah.
Penyaluran kredit dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross yang tetap terjaga rendah di level 0,3 persen, di bawah rata-rata industri perbankan nasional.
|Baca juga: PAI Prediksi Ada 1.000 Aktuaris Bersertifikasi ASAI hingga FSAI di RI
|Baca juga: Rayakan Hari Anak Nasional, Maybank Indonesia (BNII) Ajak Siswa Belajar Kelola Uang Sejak Dini
“Kolaborasi dengan mitra ekosistem terus menjadi kontributor utama bisnis kami. Namun kami menyadari pentingnya melakukan diversifikasi, konsisten berinovasi, serta menciptakan produk dan layanan yang dapat memberikan kontribusi bisnis signifikan di masa depan,” pungkas Arief.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News