1
1

DPK BRI (BBRI) Capai Rp1.421 Triliun hingga Maret 2025

Gedung BRI. | Foto: BRI

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.421,60 triliun hingga akhir Maret 2025. Dari total tersebut, porsi dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) mencapai 65,77 persen atau sekitar Rp934,95 triliun.

“Dari sisi DPK, BRI mampu menghimpun DPK sebesar Rp1.421,60 triliun. CASA mendominasi penghimpunan DPK BRI dengan proporsi mencapai 65,77 persen atau setara dengan Rp934,95 triliun,” ungkap Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 30 April 2025.

|Baca juga: Adira Finance (ADMF) dan Mandala Finance (MUFG) Umumkan Rencana Merger

|Baca juga: Bos BRI (BBRI) Pastikan Layanan Tetap Normal di Bawah Kendali Danantara

Kinerja CASA tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di level 61,66 persen. Salah satu pendorong utamanya adalah pertumbuhan layanan digital BRImo.

“Hingga akhir Maret 2025, tercatat pengguna super app BRImo telah mencapai 40,28 juta pengguna, atau meningkat 20,26 persen yoy. Sementara dari sisi jumlah dan nilai transaksi, pada triwulan I/2025 BRImo melayani 1,2 miliar transaksi finansial, naik 25,5 persen YoY dengan volume sebesar Rp1.599 triliun atau meningkat 27,79 persen YoY,” ungkap Aquarius.

BRI juga terus membangun ekosistem pembayaran digital yang inklusif di seluruh lapisan masyarakat. “Hal tersebut dibuktikan dari keberhasilan BRI membangun ekosistem pembayaran digital dengan dukungan lebih dari 4,3 juta merchant QRIS dan 344 ribu merchant EDC yang tersebar dari pusat kota hingga pelosok desa,” jelasnya.

|Baca juga: OJK Meluncurkan Tata Kelola Kecerdasan Artifisial Perbankan Indonesia

|Baca juga: Penyaluran Kredit BRI (BBRI) Tembus Rp1.373 Triliun di Kuartal I/2025

Di sisi lain, Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu menyampaikan, kinerja positif BRI hingga akhir Maret 2025 turut ditopang oleh kondisi likuiditas yang memadai serta permodalan yang kuat. Hal tersebut tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berada di level 86,03 persen, serta Capital Adequacy Ratio (CAR) yang mencapai 24,03 persen.

“Posisi CAR BRI tersebut jauh di atas ketentuan batas minimal CAR yang dipersyaratkan,” pungkas Viviana.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Penyaluran Kredit BRI (BBRI) Tembus Rp1.373 Triliun di Kuartal I/2025
Next Post FIFGROUP Gelar Teacher Summit 2025

Member Login

or