Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 14,5 persen secara tahunan atau year on year (yoy) per kuartal III/2024. Nilai DPK dari Rp323,9 triliun per kuartal III/2023 menjadi Rp370,7 triliun hingga akhir September 2024.
Pertumbuhan DPK BTN masih lebih tinggi dari pertumbuhan industri perbankan nasional sebesar 7,04 persen, menandakan mesin funding BTN bekerja dengan optimal. Selain itu kenaikan DPK BTN ini terjadi di saat terdapat penurunan rata-rata tabungan masyarakat dengan saldo di bawah Rp100 juta secara nasional.
|Baca juga: Kredit BTN Tumbuh 11,9% per Kuartal III/2024
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengatakan bahwa pertumbuhan DPK BTN terutama ditopang oleh peningkatan di giro sebesar 25,9 persen yoy per kuartal III/2024. Secara keseluruhan, dana murah berupa tabungan dan giro (Current Account Saving Account/CASA) menyumbang 51 persen terhadap total DPK BTN dan bertumbuh 17,9 persen yoy dari September 2023.
“Strategi jangka panjang BTN untuk menjadi bank transaksional mulai terlihat dari adanya perbaikan struktur pendanaan yang ditopang oleh dana murah dari nasabah ritel dan institusi menengah. Di segmen ritel, BTN Prospera yang diluncurkan untuk segmen emerging affluent pada tahun ini telah menyumbang Rp8 triliun terhadap total DPK BTN dari 43.500 rekening baru,” papar Nixon dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 29 November 2024.
Selain itu, menurutnya transformasi digital yang dilakukan BTN juga mulai membuahkan hasil terhadap funding berbiaya murah, seperti terlihat dari peningkatan jumlah pengguna aplikasi BTN Mobile yang mencapai 1,9 juta hingga September 2024. Total transaksi BTN Mobile telah mencapai Rp60,1 triliun selama sembilan bulan di tahun ini, melonjak 167,1 persen yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp22,5 triliun.
|Baca juga: Laba BTN Syariah Tumbuh 33,6%
“Kami terus membidik lebih banyak transaksi digital melalui kampanye Bale by BTN yang menawarkan berbagai benefit untuk kebutuhan masa kini nasabah BTN. Secara internal, kami juga mempertajam strategi digital banking untuk mengembangkan full banking solution dengan membagi unit bisnis menjadi Digital Development dan Digital Sales. Ini menunjukkan keseriusan BTN dalam menjadi bank transaksional,” ujar Nixon.
Dengan pertumbuhan DPK yang mampu mengimbangi pertumbuhan kredit (sebesar 11,9 persen yoy), BTN mampu menjaga rasio intermediasi atau loan to deposit ratio (LDR) di level 96 persen per kuartal III/2024. Rasionya membaik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 98,3 persen.
Sementara itu, hingga kuartal III/2024 menghasilkan peningkatan aset sebesar 11,1 persen yoy menjadi Rp455,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp409,7 triliun. Sedangkan laba bersih BTN tercatat Rp2,08 triliun per September 2024.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News