1
1

Fitch Afirmasi Peirngkat Bank OCBC NISP BBB dengan Outlook Stabil

Salah satu kantor cabang Bank OCBC NISP di Jakarta. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Issuer Default Rating (IDR) Jangka Panjang dalam Mata Uang Asing PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBCI) di ‘BBB’ dan Peringkat Viabilitas (VR) di ‘bb+’.

Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang OCBCI di ‘AAA(idn)’ dan Peringkat Nasional Jangka Pendek di ‘F1+(idn)’. Prospek Peringkat Jangka Panjang adalah Stabil.

“Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh lembaga tersebut dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan emiten atau obligasi lainnya di negara atau kesatuan moneter yang sama,” tulis Fitch dalam keterangan resminya.

Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1’ menunjukkan kemampuan terkuat untuk membayar komitmen keuangan secara tepat waktu dibandingkan dengan emiten atau obligasi lain di negara yang sama. Berdasarkan skala Peringkat Nasional lembaga tersebut, peringkat ini diberikan pada risiko gagal bayar yang paling rendah dibandingkan dengan negara lain di negara yang sama. Jika profil likuiditas sangat kuat, tanda “+” akan ditambahkan pada peringkat yang diberikan.

Peringkat IDR dan Nasional pada OCBCI didorong oleh Peringkat Dukungan Pemegang Saham (SSR). SSR-nya di ‘bbb’ mencerminkan keyakinan Fitch bahwa induk bank dengan peringkat lebih tinggi, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC, AA-/Stable/aa-) yang berbasis di Singapura, yang memiliki 85% saham di OCBCI, memiliki kemampuan dan kecenderungan untuk memberikan dukungan luar biasa kepada anak perusahaannya, jika diperlukan.

Peringkat IDR Mata Uang Lokal Jangka Panjang OCBCI di ‘A’ adalah tiga tingkat di atas peringkat negara Indonesia (BBB/Stabil), berdasarkan keyakinan Fitch bahwa bank tersebut – mengingat kekuatan dukungan eksternalnya – kemungkinan besar akan mempertahankan kapasitas untuk melayani kebutuhan kewajiban rupiah bahkan ketika berada dalam tekanan yang ekstrim, dan bahwa pemerintah kemungkinan besar tidak akan membatasi kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya dalam mata uang rupiah.

|Baca juga: OCBC Indonesia Tanam 5 Ribu Pohon Mangrove

Fitch telah merevisi prospek skor lingkungan operasional bank (OE) OCBCI di ‘bb+’ menjadi positif dari stabil, karena kami memperkirakan pertumbuhan PDB yang berkelanjutan pada tahun 2024 dan 2025 serta perbaikan struktural yang berkelanjutan untuk mendorong OE yang lebih baik bagi bank-bank di Indonesia.

“Hal ini akan membantu sektor perbankan menghasilkan tingkat volume bisnis yang memuaskan dengan risiko yang dapat diterima.”

Profil risiko OCBCI mencerminkan selera risiko yang lebih rendah dibandingkan perusahaan sejenis serta standar underwriting dan kerangka manajemen risiko yang memuaskan. Berdasarkan hal-hal tersebut, kami menilai skor profil risiko OCBCI lebih tinggi dibandingkan bank-bank menengah lainnya di Indonesia, dan sebanding dengan bank-bank terbesar dalam sistem ini, meskipun waralabanya yang lebih kecil, yang biasanya membatasi ketersediaan peluang bisnis dengan risiko lebih rendah dan potensi diversifikasi.

Fitch memperkirakan rasio kredit bermasalah (NPL) yang dilaporkan OBCI akan sedikit meningkat dalam 12-24 bulan ke depan, namun tetap mendekati level 2%, yang merupakan salah satu level terendah di Indonesia bank-bank besar. “Kami telah merevisi prospek skor kualitas aset menjadi positif, selaras dengan prospek OE, yang mencerminkan kemungkinan perbaikan penilaian jika skor OE direvisi naik.”

Fitch memperkirakan OCBCI akan mempertahankan profil profitabilitasnya, didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang tinggi dan penurunan biaya kredit, yang akan mendukung ketahanan margin bunga bersih (NIM) dalam 12-24 bulan ke depan.

Namun, profitabilitasnya masih di bawah perusahaan sejenis dan kami memperkirakan profitabilitas akan berkurang dalam jangka pendek dengan mengakuisisi PT Bank Commonwealth (PTBC), yang sudah tidak menghasilkan keuntungan sejak tahun 2020.

 

Editor: Achmad Aris 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Asuransi Bhakti Bhayangkara (ABB) Diganjar Peringkat idBBB oleh Pefindo
Next Post AM Best Pertahankan Prospek Negatif pada Asuransi Personal Lines AS

Member Login

or