1
1

Fokus Pemenuhan Modal Inti Rp3 Triliun, Bank MAS Tak Bagi Dividen

PT Bank Multi Arta Sentosa Tbk (Bank MAS). | Foto: bankmas.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Multi Arta Sentosa Tbk (Bank MAS) tidak membagikan dividen atas laba bersih perseroan untuk tahun buku 2022. Keputusan tidak membagikan dividen ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, 8 Juni 2023.

Keputusan untuk tidak membagi dividen diambil karena Bank MAS perlu memperkuat permodalan dalam memenuhi ketentuan modal inti minimal sebesar Rp3 triliun, dengan memanfaatkan laba ditahan untuk penguatan modal. Selain itu, sisal aba tahun buku 2022 juga dipergunakan untuk pembentukan dana cadangan wajib.

Dalam keterangan resmi Bank MAS yang dikutip Minggu, 11 Juni 2023 disebutkan bahwa RUPS kali ini juga memutuskan untuk melakukan perubahan susunan pengurus perseroan. Pemegang saham memutuskan mengangkat Hendrik Tanojo sebagai komisaris utama menggantikan posisi Juwita Ekawati Winoto yang selanjutnya menjabat sebagai komisaris.

|Baca juga: Laba Bank MAS Tumbuh 96,99% di 2021

Susunan anggota dewan komisaris dan direksi perseroan setelah RUPS ini adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama : Hendrik Tanojo*

Komisaris : Juwita Ekawati Winoto

Komisaris Independen : Tommy Mukdani

Komisaris Independen : Nancy Herawati

*efektif sejak persetujuan Fit & Proper dari OJK

Direksi :

Direktur Utama : Danny Hartono

Direktur : Budi Afandi Winoto

Direktur : Fely Retnowati

Direktur : Iwan Yuda Pramudhi

Direktur : Haryati Lawidjaja

Direktur : Rahmat Bagas Santoso

Direktur Utama Bank MAS, Danny Hartono, menjelaskan bahwa perseroan berhasil membukukan peningkatan laba sebesar 43,19 persen atau mencapai Rp304,60 miliar pada tahun 202 lalu. Peningkatan laba ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang meningkat sebesar 21,85 persen.

|Baca juga: Digitalisasi, Kunci Pertumbuhan Bisnis Bank Masa Depan

“Pada tahun 2022 terdapat penukaran 160.834.263 lembar waran senilai Rp562,92 miliar, sehingga Bank MAS telah memenuhi ketentuan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun, dengan mencatatkan modal inti sebesar Rp3,39 triliun pada akhir tahun 2022,” kata Danny.

Hingga akhir tahun 2022, aset Bank MAS telah mencapai Rp21,27 triliun dengan dana simpanan yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp17,50 triliun. Dengan pengembangan digital banking, jumlah nasabah meningkat sebesar 93,28 persen dari 26.534 nasabah di tahun 2021 menjadi 51.285 nasabah di tahun 2022, dan jumlah transaksi melalui digital banking mengalami peningkatan 32,11 persen atau sebanyak 3,28 juta transaksi di tahun 2022, dari 2,48 juta transaksi digital banking di tahun 2021.

Menurut Danny, pada tahun 2023 Bank MAS akan melanjutkan inovasi pengembangan digital banking untuk produk pinjaman dan simpanan, serta meningkatkan penyaluran kredit untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang terus membaik. Dengan semakin kompleksnya aktivitas usaha bank, maka struktur pengurus perseroan juga diperkuat dengan menambah jumlah komisaris, demi pengawasan aktivitas usaha yang lebih baik.

“Pada tahun 2023 Bank MAS juga akan membuka beberapa kantor cabang baru, sebagai upaya untuk bertumbuh secara hybrid baik melalui digital banking maupun kantor cabang,” jelasnya.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indonesia Hadapi Tantangan Besar Penyediaan Lapangan Kerja
Next Post Desy Ratnasari Meminta Kemenparekraf Pahami Karakteristik Komunikasi dalam Event Nasional

Member Login

or