Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank), salah satu perbankan terbesar di Korea Selatan, kembali menggelar Hana Bank Economic Outlook 2024 mengangkat tema “Economic Growth Projection, Beyond The Election” di Jakarta, 26 Oktober 2023. Hana Bank mengadakan seminar tersebut dalam rangka memberikan pandangannya terhadap berbagai tantangan ekonomi nasional dan global di masa depan, khususnya pada tahun politik di Indonesia.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Direktur Bisnis Hana Bank, Geoffry Nugraha. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Keuangan Hana Bank, Seong Hyeok Mun beserta jajaran direksi serta komisaris Hana Bank serta nasabah tamu undangan.
Geoffry Nugraha mengatakan bahwa tahun 2024 dari sisi dari sisi pemulihan ekonomi global, Indonesia sudah siap memasuki tahun politik. Bertepatan dengan itu, kepemimpinan beberapa pemerintah daerah maupun pusat sudah berakhir, sehingga bersiap untuk menuju Pemilu serentak di tanah air.
Tahun politik seperti diakui Geoffry, akan diwarnai dengan banyak ketidakpastian, terutama dari sudut pandang ekonomi. “Hana Bank Economic Outlook 2024 merupakan langkah penting bagi perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya untuk melihat berbagai tantangan perekonomian global di masa depan sebagai peluang yang baik,” katanya.
Lebih lanjut, Geoffry menjelaskan kalau Hana Bank Economic Outlook 2024 merupakan kali ketiga belas diselenggarakan oleh Hana Bank, terhitung sejak tahun 2010.
|Baca juga: Rating Bank KEB Hana Indonesia Ditegaskan AAA oleh Fitch
Hana Bank Economic Outlook 2024 dibagi menjadi dua sesi yakni: pertama, Sesi Indonesia mengangkat tema “Economic Growth Projection, Beyond The Election” denga pembicara Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Widjaya dan Chief Economist Trimegah Securities, Fakhrul Fulvian, memberikan pemaparan tentang proyeksi politik dan ekonomi tahun 2024.
Pada kesempatan yang sama, pada sesi kedua atau Korean session hadir dari Departemen Riset Hana Financial Group, yaitu Oh Hyun Hee dan Son Jung Lak memberikan materi presentasi tentang Kondisi Perekonomian Indonesia-Global dan Pasar Real Estate Indonesia, dilanjutkan presentasi dari Hana Bank Asset Management Consulting Center, Lee Hwan Joo dan Yoo Young Dong tentang Perpajakan dan Strategi Investasi Keuangan.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, mengungkapkan bahwa Pemilu 2024 akan diwarnai persaingan yang lebih ketat dan unpredictable dibandingkan 2019, mengingat incumbent tidak bisa maju kembali. Akan tetapi polarisasi berbasis SARA cenderung lebih bisa ditanggulangi dibanding Pemilu sebelumnya. “Di sisi lain ada hal positif bahwa tahun Pemilu kali ini akan mendorong konsumsi lebih besar mengingat bukan hanya Pemilu legislatif dan Pemilu presiden yang akan dilaksanakan di bulan Februari, akan tetapi juga pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di bulan September 2024,” ujarnya.
Sementara itu Fakhrul Fulvian menyatakan berbagai tantangan yang muncul menjelang akhir tahun 2023 dan 2024, terutama dari terus meningkatnya suku bunga global, sedangkan perekonomian dalam negeri akan ditentukan oleh penerapan kebijakan tersebut. Pemilu dan kelanjutan reformasi struktural. “Kita harus menjaga optimisme, namun tetap waspada terhadap tantangan yang mungkin terjadi,” pungkas Fakhrul.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News