1

HSBC Nilai Persaingan Antarbank Tetap Sehat di Tengah Kucuran Rp200 Triliun ke Himbara dan Penurunan BI Rate

International Wealth and Personal Banking Director HSBC Indonesia Lanny Hendra. | Foto: Media Asuransi/Muh Fajrul Falah

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) menilai persaingan antarbank di Indonesia masih berada dalam kondisi yang sehat. Hal itu sejalan dengan sejumlah insentif yang diberikan oleh pemerintah guna menstimulus perekonomian Tanah Air.

Sebelumnya pemerintah memutuskan untuk mengucurkan tambahan likuiditas sebesar Rp200 triliun kepada bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Selain itu, stimulus juga diberikan melalui kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen pada September 2025,

|Baca juga: Dicecar BEI soal Transaksi Saham Jumbo, Begini Penjelasan Manajemen Amman Mineral (AMMN)!

|Baca juga: Harganya Melonjak tapi Warren Buffet Tetap Ogah Beli Emas: Tidak Hasilkan Arus Kas!

International Wealth and Personal Banking Director HSBC Indonesia Lanny Hendra mengatakan industri perbankan tetap menunjukkan dinamika stabil, termasuk dalam segmen nasabah kaya (premiere banking). Fokus utama HSBC bukan pada perebutan nasabah, melainkan menjaga hubungan jangka panjang dengan nasabah melalui layanan dan strategi investasi yang solid.

“Kalau menurut saya (persaingan nasabah kaya) sengit nggak? I think continue to be healthy saja, menurut saya nggak sengit-sengit sampai berebut gitu, tidak juga sampai begitu,” ujar Lanny, di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025:

Ia menegaskan kompetisi antarbank berjalan secara alami, seiring dengan peningkatan kepercayaan dan kenyamanan nasabah terhadap layanan yang diberikan. Lebih lanjut, ia menjelaskan, penempatan dana pemerintah ke bank-bank Himbara lebih banyak berpengaruh pada sektor pembiayaan atau lending.

|Baca juga: Darya Varia Laboratoria (DVLA) Tebar Dividen Interim Rp45,9 Miliar, Cek Jadwalnya!

|Baca juga: Fransiskus Ruly Borong Saham Chandra Daya Investasi (CDIA), Apa Tujuannya?

Sedangkan HSBC lebih fokus pada pengelolaan investasi dan portofolio nasabah. Dirinya menyebut strategi tersebut menjadi keunggulan utama HSBC dalam mempertahankan posisi di pasar wealth management.

Meski demikian, Lanny mengakui setiap kebijakan pemerintah tetap memiliki dampak tidak langsung terhadap industri perbankan, termasuk HSBC. Namun, ia menilai implementasi kebijakan tersebut membutuhkan waktu agar hasilnya terlihat secara nyata.

“Saat ini i think kita continue to monitor gitu ya, maksudnya kan banyak juga kalau melihat kebijakan-kebijakan yang baru dan i think akan perlu waktu ya untuk meng-lend some of initiative yang pemerintah ingin lakukan. Dan menurut saya tidak ada yang instan gitu kan, perlu waktu untuk melihat progress dari kebijakan itu,” tutup Lanny.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Prudential Tegaskan Rencana Bisnis Tetap Stabil Usai Penetapan D-SII
Next Post Bank Mandiri Perkuat Transformasi Digital dan Ekonomi Inklusif

Member Login

or