Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) akan menumpukan pertumbuhan kredit dengan pemberdayaan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) agar naik kelas dan menggarap segmen kredit melalui holding ultra mikro.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menjabarkan bahwa strategi BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan ada dua. Strategi pertama, adalah menaikkelaskan nasabah eksisting dengan berbagai program-program pemberdayaan dan pendampingan. Strategi kedua adalah mencari sumber pertumbuhan baru, atau menyasar segmen ultra mikro melalui holding ultra mikro bersama PNM dan Pegadaian.
|Baca juga: Selama 9 Bulan 2023, BRI Cetak Laba Rp44,21 Triliun
“Untuk menaikkelaskan nasabah eksisting, BRI melaksanakan berbagai program pemberdayaan, diantaranya adalah program Desa BRILian. Hingga akhir September 2023 BRI telah memiliki 2.843 desa binaan di seluruh Indonesia. Desa-desa tersebut mendapatkan berbagai pelatihan dari BRI untuk meningkatkan kapabilitas perangkat desa, pengurus BUMDes dan pelaku UMKM di desa,” kata Sunarso dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 26 Oktober 2023.
Dia tambahkan, selanjutnya adalah program klasterku hidupku. Saat ini BRI telah memberdayakan 18.685 klaster usaha di seluruh Indonesia. Klaster-klaster tersebut setidaknya telah mendapatkan 1.411 pelatihan dan literasi serta 391 bantuan sarana prasarana produksi. Disamping itu, BRI juga telah memiliki 54 Rumah BUMN, yang menaungi lebih dari 400 ribu pelaku UMKM dan telah melaksanakan lebih dari 11 ribu pelatihan.
Sementara itu terkait perkembangan holding ultra mikro (UMi) yang menjadi sumber pertumbuhan baru BRI, setelah 2 tahun terbentuk, hingga September 2023 Holding UMi telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 37,3 juta nasabah peminjam, atau tumbuh sekitar 17,3 persen yoy. Outstanding kredit dan pembiayaan mencapai Rp614,9 triliun, atau tumbuh 9,5 persen yoy.
“BRI optimistis dapat menutup tahun 2023 ini dengan kinerja yang impresif. Utamanya dengan tetap fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan untuk membuat BRI semakin kuat dan hebat dalam memberi makna Indonesia,” jelas Sunarso.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News