Media Asuransi, JAKARTA – Penggunaan kartu kredit bisa menjadi alat bantu finansial yang praktis bagi seseorang jika digunakan secara bijak. Namun, kartu kredit juga bisa berubah menjadi beban jika tidak dikelola dengan baik.
Pebisnis sekaligus pengguna kartu kredit Indra Priawan Djokosoetono membagikan tips bijak agar masyarakat tak terjebak dalam penggunaan kartu kredit yang merugikan. Menurut Indra, dua hal penting yang harus dimiliki seseorang sebelum menggunakan kartu kredit adalah perencanaan keuangan yang matang dan kemampuan mengendalikan diri.
|Baca juga: BEI Berlakukan Peraturan Liquidity Provider Mulai Hari Ini
|Baca juga: Sequis Life Resmikan Kantor Pemasaran Baru di Makassar
“Mungkin kartu kredit bisa menjadi malapetaka juga ya bagi sebagian orang, karena menurut saya pertama jika tidak ada financial planning, dan kedua tidak ada self-control,” ujar Indra, dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis, 8 April 2025.
Ia menekankan pentingnya perencanaan keuangan sejak awal, terutama dalam menentukan batas pengeluaran berdasarkan pendapatan yang dimiliki. Dalam praktiknya, Indra sendiri sudah menetapkan porsi tertentu dari pendapatannya untuk berbagai kebutuhan.
“Kalau seperti saya, saya sudah mengalokasikan berapa persen dari pendapatan saya untuk beberapa sektor tertentu dalam hidup saya yang mau saya spending,” jelasnya.
Indra menyarankan pengguna kartu kredit menghitung dengan cermat kemampuan membayar tagihan setiap bulannya, terutama bagi yang memiliki penghasilan tetap bulanan. “Misalnya mungkin teman-teman berbeda, ada yang pendapatannya per bulan, sudah harus tahu juga kira-kira kalau saya mau spending sekian, bulan depan harus bisa bayar,” ucapnya.
Kemudian yang tak kalah penting, menurut dia, adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dari godaan belanja impulsif. Ia mengingatkan soal fenomena phantom expenses atau pengeluaran tak terasa, seperti langganan layanan digital yang sebenarnya tidak dibutuhkan atau pembelian daring yang tidak penting.
|Baca juga: Jenius Luncurkan Kartu Kredit yang Bisa Dipakai Bareng-bareng!
|Baca juga: Klaim Asuransi Kesehatan Melonjak, Bos Lifepal: Akses Terlalu Mudah Diberikan Tanpa Sistem Kontrol
“Dan yang saya lihat beberapa kasus itu banyak orang yang tidak sadar adanya phantom expenses atau expenses hantu lah. Contoh subscription yang sebenarnya tidak perlu, atau beli-beli sesuatu dari daring yang sebenarnya tidak perlu gitu,” ujarnya.
Indra menegaskan kartu kredit seharusnya menjadi alat bantu, bukan sumber masalah keuangan. Menurutnya, dengan perencanaan yang matang dan pengendalian diri, kartu kredit bisa menjadi solusi keuangan yang cerdas, bukan bumerang.
“Karena jangan sampai kartu kredit yang harusnya bisa membantu kita financially menjadi kartu pembawa musibah, jangan sampai seperti itu,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News