Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank KB Indonesia Tbk (BBKP) atau KB Bank menyiapkan strategi ekspansi kredit yang lebih selektif pada 2025 dengan fokus pada sektor-sektor berdaya saing tinggi di Indonesia.
Direktur Utama KB Bank Kunardy Darma Lie menegaskan pertumbuhan aset tahun depan akan tetap mengedepankan kualitas agar tidak menambah kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL).
“Fokus kami adalah growth asset, tapi good quality asset untuk meminimalisir NPL-NPL yang baru. Jadi sektor-sektor yang akan kami prioritaskan tahun depan sudah tentu adalah sektor-sektor yang menjadi daya saing terkuat di Indonesia,” ujar Kunardy, dalam public expose secara daring, Rabu, 5 November 2025.
Ia menjelaskan sektor utama yang akan menjadi motor pertumbuhan kredit KB Bank mencakup consumer goods dan manufaktur. Hal ini mengingat 55 persen perekonomian nasional disumbang dari konsumsi masyarakat. Selain itu, lanjutnya, sektor mineral dan pertambangan juga menjadi perhatian karena potensi besar sumber daya alam Indonesia.
Tidak hanya itu, sektor infrastruktur seperti pengembangan bandara dan farmasi juga akan digenjot. Menurut Kunardy besarnya jumlah penduduk Indonesia membuat kebutuhan terhadap layanan kesehatan dan obat-obatan akan terus meningkat, sehingga menjadi peluang bagi pembiayaan di bidang farmasi dan rumah sakit.
Lebih lanjut, KB Bank juga menaruh perhatian pada sektor telekomunikasi dan media yang dianggap memiliki prospek pertumbuhan stabil di era digital. Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, strategi mitigasi risiko akan difokuskan pada pembiayaan di industri-industri kuat dengan memilih nasabah berkualitas tinggi.
“Kami akan fokus pada pemain-pemain besar, the winner, yang sudah lama bergelut di industrinya dan terbukti tangguh. Selain itu, kami juga terus melakukan stress testing bersama tim makroekonomi untuk mengantisipasi berbagai skenario ekonomi,” tutup Kunardy.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
