Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank KB Indonesia Tbk (BBKP) atau KB Bank mempercepat langkah efisiensi dengan menurunkan biaya dana atau Cost of Fund (CoF). Upaya itu untuk menjaga daya saing suku bunga kredit di tengah ketatnya persaingan penghimpunan dana murah dari bank-bank milik negara (Himbara).
Direktur Utama KB Bank Kunardy Darma Lie menjelaskan derasnya likuiditas Himbara setelah adanya alokasi dana sebesar Rp200 triliun membuat bank lain perlu beradaptasi agar tetap kompetitif.
“Bank Himbara memiliki dana murah yang berlimpah. Hal ini menuntut kami untuk berinovasi menurunkan CoF KB Bank agar tetap kompetitif,” ujarnya, dalam public expose secara daring, Rabu, 5 November 2025.
Langkah efisiensi KB Bank dilakukan dengan memperkuat strategi cross-sell ke segmen korporasi, memperluas keterhubungan dengan nasabah ritel, dan mempercepat pemulihan kredit bermasalah. Upaya tersebut ditujukan untuk meningkatkan aliran dana masuk serta menjaga efisiensi operasional.
Direktur Keuangan KB Bank Jang Hyuk Im menyebutkan strategi itu mulai memberikan hasil positif. CoF bank turun dari 5,4 persen menjadi 5,16 persen, yang membuka ruang untuk menyesuaikan suku bunga kredit tanpa memangkas margin bunga bersih (NIM).
“Kami juga fokus menjaga Return on Equity (ROE) agar NIM tetap terkontrol, sambil menjalin hubungan dengan perusahaan besar untuk memperkuat transaction banking,” kata Hyuk Im.
Perseroan menargetkan ROE mencapai empat persen pada akhir 2025, dengan rencana peningkatan bertahap hingga 8–10 persen pada 2028. Strategi pertumbuhan kredit KB Bank diarahkan untuk menjaga kualitas pinjaman, mempertahankan Pre-Provision Operating Profit (PPOP) positif, dan memperkuat ekosistem nasabah di segmen korporasi dan ritel.
“Kami ingin menjaga keseimbangan antara efisiensi pendanaan, kualitas kredit, dan pertumbuhan bisnis,” tutup Kunardy.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
