Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI menekankan pentingnya menjaga tiga jenis data sensitif yakni nama lengkap, nomor WhatsApp aktif, dan informasi saldo rekening. Hal ini menjadi upaya BNI untuk mengingatkan masyarakat terkait maraknya modus kejahatan digital.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menjelaskan ketiga data tersebut kerap menjadi pintu masuk bagi pelaku kejahatan digital untuk melakukan aksi social engineering. Modus yang digunakan para pelaku biasanya menyasar korban melalui pesan meyakinkan dengan memanfaatkan nama institusi keuangan ternama, termasuk BNI.
|Baca juga: Bank Muamalat Catat Pembiayaan Prohajj Plus Capai Rp166 Miliar per Juni 2025
|Baca juga: Rendahnya Pemeriksaan Kesehatan dan Digitalisasi Jadi Penghambat Penurunan Klaim Asuransi
“Nasabah perlu menjaga tiga jenis data yang kami sebut sebagai data sensitif, yakni nama lengkap, nomor WhatsApp yang aktif, dan informasi saldo. Ketiga data ini sangat rentan disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk menjalankan aksi kejahatan perbankan,” ujar Okki, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 1 Agustus 2025.
Okki menambahkan pelaku umumnya membangun narasi yang seolah-olah resmi, seperti penawaran hadiah atau program promosi, untuk mengelabui korban agar memberikan data pribadi. Bahkan, tidak jarang pelaku menyebarkan tautan palsu yang mencatut nama BNI guna memperoleh informasi sensitif dari calon korban.
Menanggapi hal tersebut, BNI mengimbau nasabah dan masyarakat luas untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran hadiah instan, serta selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum merespons pihak yang mengatasnamakan bank.
|Baca juga: BPJS Kesehatan Dorong Masyarakat Manfaatkan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
|Baca juga: Rendahnya Pemeriksaan Kesehatan dan Digitalisasi Jadi Penghambat Penurunan Klaim Asuransi
“Kami mengajak seluruh nasabah untuk terus waspada. Jangan ragu untuk mengonfirmasi setiap informasi ke BNI Call 1500046 atau melalui website resmi kami. Lebih baik berhati-hati daripada menjadi korban,” kata Okki.
Sebagai langkah preventif, BNI juga mengingatkan nasabah agar hanya mengakses informasi melalui kanal resmi BNI, seperti situs web resmi dan aplikasi wondr by BNI, guna mendapatkan layanan perbankan yang aman dan terpercaya.
Editor: Angga Braytadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News