Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) mencatatkan mencatatkan total kredit dan pembiayaan Rp318,30 triliun per kuartal III/2023, atau naik 9,87 persen secara tahunan (year on year/yoy). Peningkatan tersebut didorong pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi yang naik 11,87 persen yoy dari Rp140,97 triliun per kuartal III/2022 menjadi Rp157,71 triliun pada kuartal III/2023.
Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu, mengatakan bahwa berbagai inisiatif yang dilakukan perseroan selama ini, terus menunjukkan kinerja positif. “Segmen high yield loan misalnya, menunjukkan kinerja bagus,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 28 November 2023.
Menurutnya, Kredit Ringan (Kring) untuk pegawai naik 17,59 persen yoy menjadi Rp4,32 triliun per kuartal III/2023. Di periode yang sama, Kredit Agunan Rumah (KAR) tumbuh 10,63 persen yoy menjadi Rp7,34 triliun. Sedangkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melonjak 162,82 persen yoy menjadi Rp1,60 triliun di kuartal III/2023.
|Baca juga: Bank Indonesia: Kredit Perbankan Oktober 2023 Tumbuh 8,99 Persen
Per kuartal III/2023, Bank BTN mencatatkan laba bersih Rp2,31 triliun. Perolehan laba bersih Bank BTN disumbang bisnis syariah, juga ditopang bisnis perseroan yang positif mulai dari KPR, high yield loan, hingga lonjakan fee based income.
Perseroan optimistis akan mencatatkan kinerja sesuai target di akhir tahun nanti. “Mulai bergairahnya sektor perumahan dan insentif pemerintah akan semakin mendorong bisnis pembiayaan sektor perumahan tumbuh positif hingga 2024. Momentum tersebut terus kami manfaatkan dengan berbagai inisiatif bisnis yang terus kami lakukan,” ujar Nixon.
Di sisi lain, Bank BTN juga telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp323,90 triliun atau naik 3,54 persen yoy dari Rp312,84 triliun pada kuartal III/2022. Inisiatif Bank BTN dalam menjaga biaya dana (cost of funds/CoF) juga turut meningkatkan porsi dana murah. Porsi dana murah (current account savings account/CASA) Bank BTN tercatat naik 358 basis points (bps) menjadi 49,48 persen per kuartal III/2023.
“Dengan keseluruhan kinerja tersebut, per kuartal III/2023, total aset Bank BTN mencapai Rp409,68 triliun atau naik 5,24 persen yoy,” jelas Nixon.
|Baca juga: Rating BTN Diafirmasi AA+ Outlook Stabil oleh Fitch
Ekosistem transaksi digital Bank BTN juga menyumbang kenaikan signifikan pada fee-based income. Di ekosistem ini, Bank BTN menawarkan layanan lengkap mulai dari transaksi untuk wholesale hingga ritel melalui BTN Mobile. “Bank BTN mencatatkan total fee-based income per kuartal III/2023 naik sebesar 67,32 persen yoy menjadi Rp2,36 triliun,” tuturnya.
Nixon juga menuturkan bahwa laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) BTN melonjak 70,40 persen yoy dari Rp235,27 miliar di kuartal III/2022 menjadi Rp400,89 miliar. Laba bersih BTN Syariah disumbang penyaluran pembiayaan yang naik hingga 17,94 persen yoy dari Rp30,35 triliun menjadi Rp35,79 triliun per kuartal III/2023. Pembiayaan perumahan tercatat masih mendominasi penyaluran pembiayaan di BTN Syariah atau sebesar 97,43 persen.
BTN Syariah menghimpun DPK Rp36,25 triliun pada kuartal III/2023 atau naik 16,76 persen yoy dari Rp31,05 triliun di kuartal III/2022. Sedangkan aset BTN Syariah tercatat naik 17,26 persen yoy dari Rp41,29 triliun pada kuartal III/2022 menjadi Rp48,41 triliun per kuartal III/2023.
Menurut Nixon Napitupulu, kinerja positif BTN Syariah tersebut sejalan dengan semakin besarnya minat masyarakat Indonesia untuk membeli rumah melalui skema pembiayaan syariah. “Masyarakat Indonesia mayoritas merupakan muslim yang merupakan basis nasabah yang kuat untuk bisnis pembiayaan perumahan dengan skema syariah. Kami optimistis BTN Syariah memiliki ruang besar untuk terus bertumbuh besar sehingga dapat melayani kebutuhan pembiayaan perumahan masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News