1

Kredit Perbankan Masih Lesu, BI Siapkan Strategi Dongkrak Pertumbuhan Capai 11% di 2025

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. | Foto: Media Asuransi/Muh Fajrul Falah

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyoroti lambatnya pertumbuhan kredit perbankan yang dinilai belum cukup kuat untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Meski sempat naik dari 7,03 persen (yoy) pada Juli 2025 menjadi 7,56 persen (yoy) pada Agustus 2025, namun angka ini dinilai masih tertahan oleh sejumlah faktor.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan lemahnya permintaan kredit disebabkan sikap pelaku usaha yang masih melihat dan menunggu, suku bunga kredit yang relatif tinggi, serta kecenderungan pelaku usaha menggunakan dana internal untuk pembiayaan bisnis.

|Baca juga: Tok! BI Rate Turun 25 Bps Jadi 4,75% per September 2025

“Perkembangan ini mengakibatkan fasilitas pinjaman yang belum dicairkan masih cukup besar, tecermin dari rasio undisbursed loan pada Agustus 2025 yang mencapai Rp2.372,11 triliun atau 22,71 persen dari plafond kredit yang tersedia,” ujar Perry, dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, di Jakarta, Rabu, 17 September 2025.

Dari sisi penawaran, Perry menambahkan, ketersediaan likuiditas perbankan sebenarnya longgar dengan rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang mencapai 27,25 persen pada Agustus 2025. Namun, tingginya suku bunga kredit dinilai masih menjadi faktor penghambat utama dalam mendorong penyaluran kredit lebih lanjut.

“Secara keseluruhan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan pada 2025 berada dalam kisaran 8-11 persen,” jelas Perry.

|Baca juga: Lewat Paket Ekonomi 2025, Pemerintah Fokus Bangun Ekosistem Digital untuk Pertumbuhan Nasional

|Baca juga: Miris! OECD Catat Hanya 5% Kerugian Bencana di Asia-Pasifik yang Diasuransikan

BI menegaskan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk memperkuat penyaluran kredit dan pembiayaan perbankan agar mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

Sebagai informasi, Rapat Dewan Gubernur BI 16-17 September 2025 memutuskan menurunkan BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen, suku bunga deposit facility sebesar 50 bps menjadi 3,75 persen, dan lending facility sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jumlah Penumpang Pesawat Tujuan Luar Negeri Naik 10,16%
Next Post BI Menilai Perbankan Indonesia Punya Ketahanan yang Tinggi

Member Login

or