1
1

Kredit Perbankan per Agustus 2024 Mencapai Rp7.507,7 Triliun

Deretan gedung beberapa bank di Jakarta | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa pada Agustus 2024, pertumbuhan kredit perbankan masih melanjutkan catatan double digit growth. Kredit perbankan tercatat meningkat sebesar 11,40 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp7.507,7 triliun.

“Kinerja intermediasi perbankan tumbuh positif dengan profil risiko yang terjaga di tengah outlook kinerja perekonomian global yang menurun,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam jumpa pers secara daring, Selasa sore, 1 Oktober 2024.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 13,08 persen, diikuti oleh kredit konsumsi 10,83 persen, dan kredit modal kerja 10,75 persen. Ditinjau dari kepemilikan bank, bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu sebesar 13,13 persen yoy.

|Baca juga: Pertumbuhan Double Digit Kredit Perbankan Diprakirakan Berlanjut hingga Akhir Tahun

Sementara itu, berdasarkan kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 16,51 persen. Sedangkan kredit UMKM juga tetap tumbuh meskipun lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 4,42 persen.

Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) perbankan tercatat tumbuh sebesar 7,01 persen yoy  menjadi Rp8.650 triliun. Giro naik 10,06 persen, tabungan meningkat 6,14 persen, dan deposito tumbuh sebesar 5,37 persen yoy.

“Likuiditas industri perbankan pada Agustus 2024 dinilai tetap memadai meskipun termoderasi, dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 112,92 persen dan 25,37 persen, masih di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen,” jelas Dian Ediana Rae.

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross perbankan sedikit turun ke level 2,26 persen dari sebelumnya di bulan Juli 2024 sebesar 2,27 persen. Sedang NPL net tercatat sebesar 0,78 persen, sedikit turun dibandingkan Juli 2024 yang sebesar 0,79 persen.

|Baca juga: Dampak Penurunan Suku Bunga pada Sektor Pasar Modal

Loan at risk (LaR) juga menunjukkan tren penurunan, yakni dari 10,27 persen di Juli 2024 menjadi sebesar 10,17 persen per Agustus 2024. Rasio LaR tersebut juga mendekati level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93 persen pada Desember 2019.

Menurut Dian, secara umum, tingkat profitabilitas bank (ROA) stabil di level yang tinggi yaitu 2,69 persen per Agustus 2024, sama dengan Juli 2024. “Menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil,” tuturnya.

Ketahanan perbankan juga tetap kuat tecermin dari permodalan (capital adequacy rasio/CAR) yang berada di level tinggi dan meningkat, yaitu dari 26,56 persen per Juli 2024 menjadi sebesar 26,78 persen di Agustus 2024. Tingginya CAR ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global.

Dian Ediana Rae menambahkan bahwa porsi produk kredit buy now pay later (BNPL) perbankan sebesar 0,24 persen, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi. Per Agustus 2024 baki debet kredit BNPL tumbuh 40,68 persen yoy menjadi Rp18,38 triliun, dengan total jumlah rekening 18,95 juta. Risiko kredit untuk BNPL perbankan turun 2,24 persen per Juli 2024 menjadi 2,21 persen per Agustus 2024.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pasar Obligasi dan Saham Tuai Sentimen Positif Pemangkasan Suku Bunga
Next Post Trisula International (TRIS) Bakal Tebar Dividen Interim Rp7 Miliar

Member Login

or