1
1

Laba Bersih Bank Jago (ARTO) Naik 154% Jadi Rp127 Miliar di Semester I/2025

Ilustrasi. | Foto: Bank Jago

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp127 miliar pada semester I/2025, melonjak 154 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp50 miliar. Kinerja ini didorong oleh kombinasi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan penyaluran kredit yang solid sepanjang paruh pertama tahun ini.

Pertumbuhan kredit mendorong naik total aset Bank Jago menjadi Rp32,4 triliun atau tumbuh 34 persen dari Rp24,2 triliun pada semester I/2024. Rasio kredit terhadap DPK atau Loan to Deposit Ratio (LDR) berada pada level 96 persen, mencerminkan tingkat likuiditas yang sehat. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat 35,9 persen.

|Baca juga: Kredit UMKM Lesu hingga NPL Tinggi, Begini Respons OCBC (NISP)!

“Pencapaian ini terus memotivasi kami untuk senantiasa berinovasi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital sehingga dapat memberikan pelayanan nasabah yang lebih baik dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung, dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 25 Juli 2025.

Total nasabah Bank Jago tercatat mencapai 17,2 juta. “Mengamati potensi risiko dari situasi perekonomian yang penuh tantangan serta mencermati peluang yang ada, kami berhasil menjaga momentum kuat pertumbuhan bisnis dan membangun kepercayaan nasabah terhadap produk dan layanan kami,” klaim Arief.

Di sisi penyaluran pembiayaan, Bank Jago membukukan kredit sebesar Rp21,4 triliun hingga akhir Juni 2025, atau tumbuh 37 persen dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp15,7 triliun.

Kredit disalurkan dengan strategi kolaborasi bersama mitra dari berbagai ekosistem digital, perusahaan pembiayaan, hingga lembaga keuangan lainnya. Selain melalui mitra, Bank Jago juga mulai menawarkan pinjaman langsung berbasis aplikasi untuk menjawab kebutuhan pembiayaan nasabah.

|Baca juga: Rayakan Hari Anak Nasional, Maybank Indonesia (BNII) Ajak Siswa Belajar Kelola Uang Sejak Dini

|Baca juga: OJK dan Kemenkeu Kompak Dukung Kemajuan Aktuaris di Indonesia, Ini Buktinya!

Penyaluran kredit dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross yang tetap terjaga rendah di level 0,3 persen, di bawah rata-rata industri perbankan nasional.

“Kolaborasi dengan mitra ekosistem terus menjadi kontributor utama bisnis kami. Namun kami menyadari pentingnya melakukan diversifikasi, konsisten berinovasi, serta menciptakan produk dan layanan yang dapat memberikan kontribusi bisnis signifikan di masa depan,” pungkas Arief.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fitch Afirmasi Peringkat Bank Kalteng A dengan Outlook Stabil
Next Post Firdaus Djaelani Mengundurkan Diri sebagai Komisaris Asuransi MAG (AMAG)

Member Login

or